Kuartal I 2021, Emiten FMCG Unilever Bukukan Laba Rp 1,7 Triliun
Perekonomian pulih jika keseluruhan indikator ekonomi sudah membaik, dan daya beli konsumen kembali pada titik semula.
Editor: Choirul Arifin
Pada periode yang sama tahun lalu belum terjadi pembatasan aktivitas masyarakat yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga kondisi ini menciptakan situasi yang kontras pada performa usaha lintas sektor.
Meski demikian, Unilever berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp 1,7 triliun dan peningkatan marjin laba sebelum pajak melalui optimalisasi dalam beberapa aspek, termasuk efisiensi pada operasional perusahaan.
Perusahaan juga berupaya menjaga daya beli agar pemulihan ekonomi bisa semakin positif.
Karena itu, beberapa merek unggulan seperti Kecap Bango dan Sahaja kini telah tersedia pada kemasan ekonomis yang diharap mampu mendorong konsumsi masyarakat meski polanya berubah.
Strategi lain yang dilakukan perseroan yaitu meluncurkan Muslim Centre of Excellence (MCOE), Inovasi ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah karena sejalan dengan visi Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2024.
Secara nasional, pemerintah masih mencatatkan pertumbuhan yang positif pada sektor industri halal, khususnya produk makanan, farmasi, kosmetik, dan kebutuhan rumah tangga.
Lewat Unilever MCOE, Perseroan diharapkan mampu menjawab kebutuhan konsumen muslim di Indonesia, dan sekaligus menangkap peluang ekspor ke pasar global.
Dalam paparan virtual peluncuran MCOE Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan bahwa penguatan industri halal sejalan dengan upaya pemerintah mewujudkan visi Indonesia maju sebagai pusat ekonomi syariah dunia.
“Saya menghargai komitmen dan juga keseriusan PT Unilever Indonesia Tbk di dalam melahirkan produk-produk yang sesuai dengan nilai-nilai yang dipercaya oleh umat muslim, yaitu produk halal," ujar Sri Mulyani
Dalam aspek kontribusi ke masyarakat, sekaligus penguatan komunitas Unilever melanjutkan beberapa program unggulan seperti dukungan sanitasi kepada 3.000 masjid di penjuru tanah air hasil kerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI).
Meski masih penuh tantangan, tahun 2021 juga diharapkan menjadi tahun pemulihan.
"Dengan mengandalkan inovasi yang tepat sasaran memenuhi kebutuhan konsumen saat ini dan terus berorientasi pada pertumbuhan jangka panjang, kami optimistis Perseroan dapat mengatasi berbagai tantangan dan siap menyambut dengan maksimal begitu momentum pemulihan ekonomi tiba,” tutup Ira.