Genjot Ekspor-Impor, KBS Siapkan Sistem Jasa Logistik Kelas Internasional
Pelabuhan Cigading PT KBS,juga merupakan pelabuhan umum curah kering terbesar di Indonesia, dengan total kapasitas bongkar muat 25 juta ton per tahun.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Akbar Djohan menjelaskan bahwa PT KBS akan mendukung prioritas pemerintah untuk meningkatkan kargo melalui moda laut dan memperluas pelayanan tidak hanya internal saja tetapi bisa digunakan perusahaan-perusahaan lain secara lebih komersial.
PT KBS, anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) yang mengelola Pelabuhan Cigading, saat ini sudah memiliki sistem jasa logistik yang terintegrasi dan tidak hanya melayani kargo milik Krakatau Steel & grup saja, melainkan juga melayani pengiriman untuk komersial.
PT KBS juga menghadirkan teknologi bongkar muat dan sistem informasi baru yang terjangkau dan adaptif dengan pelayanan front-end diintegrasian oleh sistem infomasi (SAP 4 HANA & POCIS – Port of Cigading Information System).
Baca juga: Menhub Gelar Pertemuan Antisipasi Kepadatan Kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok
“Pelabuhan Cigading memiliki lokasi strategis “Golden Area of Sunda Strait”. Pelabuhan Cigading yang PT KBS punya terhubung dengan Kawasan industri, sehingga mudah di akses melalui jalan tol dan kereta api dan memiliki kedalaman -21 LWS yang dapat menangani super Capesize Ship dengan bobot 200.000 DWT,” kata Akbar saat ditemui di Jakarta (30/4/2021).
Pelabuhan Cigading PT KBS,juga merupakan pelabuhan umum curah kering terbesar di Indonesia, dengan total kapasitas bongkar muat 25 juta ton per tahun (TPY), memiliki 17 dermaga dengan kapasitas sandar kapal kelas internasional, fasilitas 15 crane pelabuhan dan IWH (Integrated Warehouse) khusus untuk food & feed sebesar 200.000 ton, 10 Gudang tertutup 215.000 ton yang bisa dimaksimalkan untuk melakukan pengiriman.
“PT KBS sangat memperhatikan layanan yang bisa kita sediakan, dan juga terus berinovasi agar bisa memberikan pelayanan yang terbaik dan efesien. Dengan kemampuan bongkar menggunakan CSU (Crane Ship Unloader) dengan kecepatan 20 ribu ton perhari yang langsung mengarah ke IWH kita, yaitu gudang berkapasitas sampai 200 ribu ton. Lewat ini kami berusaha menghadirkan layanan One Stop Service yang cepat dan efisien bagi pelanggan,” ujar Akbar.
Baca juga: Pacu Distribusi Logistik. Kemenhub Hadirkan Tol Laut Papua di Kabupaten Nduga
One step service yang dimaksud adalah PT KBS menghadirkan layanan terintergrasi dengan layanan logistik dimana PT KBS memiliki 3 (tiga) anak perusahan dan 1 (satu) joint venture di bidang pelayanan logistik baja dan non-baja yang menjadikan PT KBS sebagai Port Centric Logistics Company. Dan juga mengunakan layanan electric supply, water supply, bunkering HSP dan MFO, ship waste management.
“Besar Harapan kita PT KBS bisa menjadi the best bulk port operator di Indonesia. Bisa terus meningkatkan transaksi impor-ekspor yang besar di Indonesia. Dan terus mengembangkan potensi bisnis baru di bidang jasa logistik, pemandu dan jetty management,” tutup Akbar.