Ekonomi RI Kuartal I 2021 Diprediksi Minus 0,9 Persen
Suharso mengatakan, kunci pemulihan ekonomi yang tepat dan cepat adalah keberhasilan dalam mengendalikan penyebaran virus Corona
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa menyebut, pertumbuhan ekonomi kuartal I tahun 2021 masih tumbuh negatif.
Namun, Suharso menyakini jika pada kuartal II tahun 2021 ekonomi Indonesia baru akan menunjukan pemulihannya atau tumbuh positif.
Ia menyebutkan data itu mengingat Badan Pusat Statistik (BPS) baru akan mengungumkan perkembangan ekonomi pada kuartal I tahun 2021 pada 5 Mei 2021, besok.
Hal itu disampaikan Suharso saat pembukaan Musrenbangnas 2021 melalui siaran kanal YouTube BappenasRI, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Menteri PPN: Tahun 2022 Indonesia Lepas dari Pandemi, Ekonomi Bisa Tumbuh 5,8 Persen
"Kuartal I diperkirkan pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi pada sekitar 0,6 persen - 0,9 persen secara yoy," kata Suharso.
Baca juga: Kadin Siap Sinergikan Upaya Pemulihan Ekonomi Bersama Pemerintah dan Pengusaha Daerah
"Dan kita akan tunggu besok tanggal 5 Bapak Presiden yang akan diumumkan oleh BPS," tambahnya.
Suharso mengatakan, kunci pemulihan ekonomi yang tepat dan cepat adalah keberhasilan dalam mengendalikan penyebaran virus Corona (Covid-19).
Baca juga: Kebijakan Fiskal 2022 Dinilai Belum Mendukung Pemulihan Ekonomi Hijau
Dia mengingatkan masyarakat agar tetap patuh terhadap protokol kesehatan.
Meski di beberapa daerah terlihat adanya tren peningkatan seperti di Provinsi Bengkulu, Jambi, Bangka Belitung, Kepulauan Riau dan Riau.
"Kami berharap masyarakat tetap perlu meningkatkan kewaspadaan dan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga kluster baru Covid-19 dapat dihindari dan dikurangi," jelas Suharso.
Suharso juga memastikan, pemerintah terus mempercepat program vaksinasi Covid-19.
"Dengan demikian apabila kita dapat mengatasi dan mengendalikan mudah-mudahan kepercayaan publik terhadap kondisi kesehatan akan meningkat dan mendorong pemulihan ekonomi," kata Suharso.