Digitalisasi Perkebunan Dinilai Bisa Dorong Produktivitas
Dengan digitalisasi bagi petani, pasar perkebunan dimungkinkan terbuka luas melalui platform ecommerce
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Antarjo mengungkapkan strategi digitalisasi perkebunan yang dilakukan Ditjen Perkebunan di antaranya menentukan produk-produk unggulan yang bernilai tinggi untuk dikembangkan lebih lanjut.
“Juga diperlukan dalam melakukan expansi pasar, meningkatkan daya saing komoditas perkebunan, mengikuti preferensi pasar secara cepat, serta membuat ekosistem digital dari hulu hingga ke hilir,” ungkapnya.
Dengan digitalisasi bagi petani, pasar perkebunan dimungkinkan terbuka luas melalui platform ecommerce yang biasanya diikuti dengan metode pembayaran secara cashless.
Digitalisasi perkebunan juga memnungkinkan dengan mudah memantau jumlah stok produk, serta menjadikan transaksi yang transparan sehingga petani dapat melakukan efesiensi.
Hingga tahun 2020, pengguna aktif internet di Indonesia yang terus meningkat jumlahnya dan menunjukkan pangsa pasar yang besar bagi ecommerce.
Transaksi ecommerce juga semakin meningkat sebanyak Rp 1.850 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Frekuensi transaksi bank juga mengalami peningkatan yang sangat cepat yaitu 67 persen dari tahun sebelumnya. Semakin meningkatnya transaksi daring di tahun 2020, menunjukkan bagaimana pesatnya peningkatan penggunaan digital di Indonesia.