IHSG Diperkirakan Masih Bisa Menguat di Tengah Kontraksi Ekonomi
Data pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan rilis sesuai ekspektasi di level negatif 0,74 persen dan negatif 0,96 persen secara kuartalan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan secara teknikal masih bisa kembali menguat dengan support resistance 5.953 hingga 6.016.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, indikator stochastic bergerak terkonsolidasi pada area middle dengan MACD yang undervalue.
"Secara teknikal, pergerakan IHSG break out resistance moving average 5 hari dengan potensi menguji moving average 20 hari," ujar dia mengutip risetnya, Kamis (6/5/2021).
Sementara, IHSG kemarin menguat 0,2 persen atau ditutup naik 12,09 poin ke level 5.975,91 dengan saham-saham di sektor perindustrian dan barang baku memimpin penguatan hingga akhir sesi perdagangan.
Baca juga: Siap-siap, IHSG Masih Bisa Menguat Lagi
Lanjar menjelaskan, data pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan rilis sesuai ekspektasi di level negatif 0,74 persen dan negatif 0,96 persen secara kuartalan.
Menurut dia, data tersebut lebih baik dari pertumbuhan dan menipiskan konstraksi yang terjadi selama masa pandemi Covid-19.
"Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 165,6 miliar dengan saham BBCA, BBRI dan TBIG yang menjadi top net buy value investor asing," ujarnya.