70 Persen Milenial Tertarik Beli Rumah Ketimbang Apartemen
banyaknya milenial yang tertarik membeli rumah karena tinggal di rumah tapak dianggap lebih aman daripada apartemen.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sepanjang kuartal pertama 2021 ternyata 70 persen milenial berusia 25 sampai 41 tahun lebih tertarik untuk membeli rumah daripada apartemen yang dilakukan melalui online, berdasar data terbaru di portal properti Lamudi.co.id.
Mart Polman, Managing Director Lamudi mengatakan, banyaknya milenial yang tertarik membeli rumah karena tinggal di rumah tapak dianggap lebih aman daripada apartemen.
Selain itu, luas rumah yang lebih besar daripada unit apartemen menjadi salah satu faktor pemicu mengapa mereka lebih tertarik untuk membeli rumah.
“Meski begitu, kami melihat adanya peningkatan permintaan apartemen sebesar lebih dari 140 persen pada awal tahun 2021, dibandingkan dengan awal 2019,” ungkap Mart, Minggu (8/5/2021).
Baca juga: Suplai Meningkat, Harga Properti Turun dalam 9 Bulan Terakhir
Mart mengatakan, saat ini sebenarnya merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti karena pemerintah telah memberikan berbagai stimulus untuk mendorong minat seseorang untuk membeli hunian.
Contohnya seperti adanya pelonggaran Loan to Value (LTV) hingga 100 persen, dengan adanya aturan ini setiap konsumen bisa membeli rumah tanpa down payment (DP). Kemudian ada juga pemberian insentif potongan PPN untuk rumah ready stock dengan harga maksimal Rp 5 miliar.
“Pemerintah saat ini juga telah melarang masyarakat untuk bepergian mudik. Nah, budget yang biasanya digunakan untuk perjalanan pulang kampung bisa dialihkan untuk membeli rumah minimal untuk pembayaran uang DP,” kata Mart di sela-sela acara peresmian kantor baru Lamudi, April lalu.
Baca juga: Bidik Para Sultan, Apartemen Mewah di Jaksel Ini Dibanderol Mulai Rp 43 Juta Per Meter Persegi
Lamudi saat ini telah resmi menempati kantor baru di Capital Place, Jakarta, dalam 3 lantai yang bisa mengakomodir 450 staf.
Kantor baru tersebut memiliki kapasitas 4 kali lebih besar dari tempat sebelumnya yang berlokasi di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta.
Menurut Mart, alasan pihaknya untuk pindah kantor karena tingginya pertumbuhan tim serta untuk memfasilitasi target perusahaan untuk terus berkembang dan memperkuat posisi Lamudi.co.id di industri teknologi properti.
Baca juga: Marketing Sales Properti Tunjukkan Perbaikan, Ekonomi Berangsur Pulih
“Ini merupakan langkah strategis sekaligus bentuk keseriusan kami untuk menggarap pasar properti di Indonesia,” ungkap Mart. Meski tahun 2020 merupakan tahun yang menantang, ia menyampaikan bahwa perusahaan berhasil terus bertumbuh. Kantor baru Lamudi.co.id menjadi penanda keyakinan perusahaan akan potensi pertumbuhan di tahun-tahun yang akan datang.
Menurutnya, tahun 2020 sangat menantang, tapi pihaknya berhasil melalui bersama tanpa ada pemutusan hubungan kerja dan justru timnya bertumbuh sebanyak 50 persen.
"Pada Mei 2020, kami juga resmi bergabung dengan Emerging Markets Property Group. Dengan dukungan pengalaman, teknologi, serta pendanaan dari mereka, kami yakin dapat tumbuh lebih pesat lagi," ujarnya.
Tahun ini pihaknya fokus untuk mengembangkan Lamudi menjadi lebih besar lagi dan mencari talenta-talenta terbaik untuk bergabung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.