Kurangi Risiko Rugi karena Sepi Penumpang, Maskapai Penerbangan Genjot Layanan Kargo
Seluruh maskapai penerbangan dituntut mengatur ulang strategi bisnisnya menghadapi kondisi sepi penumpang demi menjaga kelangsungan bisnis perusahaan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Periode menjelang Hari Raya Idul Fitri n yang seharusnya menjadi peak season bagi maskapai penerbangan karena ramai penumpang, tahun ini justru malah tak menghasilkan cuan seperti yang diharapkan karena pandemi Covd-19 dan larangan mudik Lebaran oleh Pemerintah.
Seluruh maskapai penerbangan kini dituntut mengatur ulang strategi bisnisnya menghadapi kondisi sepi penumpang demi menjaga kelangsungan bisnis perusahaan.
Salah satu maskapai penerbangan nasional, Sriwijaya Air Group menilai, aturan Pemerintah pusat yang memperketat perjalanan mudik, akan menambah beban berat bagi maskapai penerbangan.
Direktur Niaga Sriwijaya Air Group, Henoch Rudi Iwanudin mengatakan, hal tersebut akan membatasi kinerja operasional yang pada akhirnya berdampak kepada kinerja keuangan.
"Aturan pengetatan perjalanan mudik yang dikeluarkan oleh pemerintah pada tanggal 22 April 2021 tentunya menambah beban berat bagi industri penerbangan yang masih berupaya untuk bangkit akibat pandemi Covid-19," ucap Henoch kepada Tribunnews beberapa waktu lalu.
Baca juga: Periode Larangan Mudik, Citilink Melayani Penerbangan Kargo 250 Ton ke 20 Rute Domestik
"Dengan adanya pengetatan ini revenue kami akan mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya dan akan jauh berkurang lagi di periode pelarangan mudik," sambungnya.
Untuk itu, sejumlah maskapai melakukan berbagai strategi untuk mendongkrak kinerja keuangannya. Salah satunya mengoptimalkan layanan penerbangan kargo.
Baca juga: Larangan Mudik Jadi Berkah Buat Bisnis Kargo Citilink
Berikut pernyataan sejumlah maskapai yang menyatakan untuk mengoptimalkan layanan penerbangan kargo di periode larangan mudik Idul Fitri 1442 Hijriah.
1. Garuda Indonesia
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung kebijakan larangan mudik di periode Idul Fitri 1442 H.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menjelaskan, Perseroan saat ini sedang mempersiapkan langkah antisipatif kebijakan operasional pelayanan penerbangan untuk mendukung pengendalian transportasi mudik lebaran.
Baca juga: Ikuti Aturan, Garuda Indonesia Perketat Operasional Penerbangan Penumpang
Langkah antisipatif tersebut, seperti penyesuaian frekuensi dan jadwal penerbangan sesuai kebutuhan, penyesuaian kebijakan operasional pada lini layanan pre-flight, in-flight dan post-flight sebelum, selama, dan setelah periode larangan mudik.
Baca juga: Bisnis Penerbangan Penumpang Terdampak, Sriwijaya Air Maksimalkan Angkutan Kargo
Irfan juga menuturkan, demi menggenjot kinerja keuangannya, Garuda Indonesia mengoptimalkan layanan penerbangan kargo.