UMKM Perlu Go Digital Agar Bisnisnya Adaptif di Masa Pandemi
Saat ini digitalisasi dinilai menjadi strategi paling mumpuni untuk membantu UMKM bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digitalisasi bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah menjadi kewajiban.
Apalagi pada masa pandemi Covid-19 saat ini, transaksi off line sudah turun drastis.
Saat ini digitalisasi dinilai menjadi strategi paling mumpuni untuk membantu UMKM bertahan dan bangkit di masa pandemi Covid-19.
Program digitalisasi UMKM salah satunya dijalankan oleh PT Bank DKI Jakarta. Pemimpin Divisi Komunikasi Bisnis Bank DKI Edy Supriyadi mengatakan, pandemi Covid-19 telah berdampak kepada debitur Bank DKI.
Baca juga: Sektor UMKM Dinilai Kerap Hadapi Hambatan Birokrasi
Menurut dia, ada sebanyak 42,8 persen debitur kredit mikro yang terdampak dengan jumlah baki debet terdampak mencapai 55,2 persen.
Total debitur kredit ritel terdampak sebanyak 29 persen dengan jumlah total baki debet terdampak sebesar 38,2 persen.
Baca juga: Akses Pembiayaan Sulit, Pelaku UMKM Didorong Perkuat Literasi Keuangan
Edy mengatakan, Bank DKI memberikan beberapa alternatif relaksasi bagi debitur yang terdampak, termasuk bagi UMKM.
"Relaksasi itu, antara lain, penangguhan pokok pinjaman, penurunan suku bunga, dan penambahan tenor," kata Edy dalam webinar Klub Jurnalis Ekonomi Jakarta yang membahas digitalisasi UMKM, Senin (10/5/2021).
Baca juga: Pemerintah Dorong Digitalisasi UMKM hingga Pemerintah Daerah
Selain memberikan relaksasi, Bank DKI turut membantu pelaku UMKM bertahan dengan berbagai program digitalisasi. Bank DKI, ujar dia, membangun ekosistem finansial digital yang terpadu dengan konsep 3S, yaitu smart, simpel, dan secure.
Simpel artinya nasabah dapat melakukan //self service// untuk fasilitas perbankan digital bank DKI. Kemudian Smart, nasabah, termasuk pelaku UMKM, bisa melakukan akses kapanpun ke fasilitas digital bank DKI.
"Ini termasuk untuk pengajuan kredit," katanya.
Sedangkan konsep Secure adalah proses underwriting yang baik yang akan membantu kelancaran pembayaran pinjaman dan menekan risiko kredit macet (NPL).
Edy menyampaikan, salah satu misi Bank DKI adalah mendukung pertumbuhan Jakarta melalui pengembangan UMKM serta kemudahan bertransaksi dan mewujudkan sistem transaksi nontunai.
Dalam mendukung misi tersebut, Bank DKI fokus pada pengembangan pengusaha UMKM dan melakukan digitalisasi sampai ke level terkecil.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.