CEO Tegaskan Rajacoin Murni Jual Beli Token Bukan Bisnis Investasi
Andry juga mengatakan, beberapa waktu lalu Rajacoin sudah bekerja sama dengan Prestige Motorcars dalam industri otomotif.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - CEO Rajacoin Andry Oktavianes menjelaskan perusahaan bergerak di cryptocurrency yaitu perdagangan token atau koin yang menggunakan mata uang digital berbasis tekhnologi Blockchain Ethereum terdesentralisasi.
"Rajacoin sendiri menggunakan protocol ERC-20 dan telah sesuai dengan regulasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti)," ujar Andry kepada wartawan, Jumat (14/5/2021).
Andry juga ingin meluruskan berbagai isu yang ada di tengah masyarakat, bahwa Rajacoin bukan bisnis investasi melainkan murni jual-beli koin atau token.
"Rajacoin murni jual beli koin, dimana seseorang menaruh dananya untuk membeli koin," tegas dia.
Andry menjelaskan Rajacoin tidak pernah menawarkan bisnis model di Luar Standart Operation Prosedur (SOP) Pemasaran dan Penerimaan Nasabah Aset Fisik Kripto.
“Kami tidak seperti yang ditawarkan dalam skema investasi di beberapa media sosial berupa informasi yang menyesatkan yang kami temukan beredar di media telegram dan lainnya,” tuturnya.
"Pemberitaan yang ada di media saat ini, kami mengapresiasi dan kami anggap sebagai Laporan Informasi yang perlu di klarifikasi dan ditindaklanjuti," lanjut dia.
Menurut Andry, sampai saat ini, prosedur keluhan member dilakukan berdasarkan standart operation procedure keluhan nasabah/member serta setiap keluhan telah kami tangani secara baik dan benar sesuai SOP yang ditetapkan.
"Semua member resmi dari RajaCoin masih bisa log-in dan beroperasi penuh secara normal sebagaimana biasanya, Sesuai dengan Syarat dan Ketentuan yang telah ditetapkan," ucapnya.
Lanjut Andry, saat ini ada pihak yang mengatasnamakan Rajacoin untuk melakukan dugaan penipuan. Sehingga ada masyarakat yang dirugikan oleh ulah pihak tersebut.
"Sebagai contoh tim kami pernah mengetes melakukan transaksi melalui akun media sosial mengatasnamakan Rajacoin. Dan yang mencengangkan adalah transaksi itu dikirimkan ke rekening pribadi atas nama SM, padahal Rajacoin yang kami kelola ini setiap transaksi masuk ke rekening PT MTI," terangnya.
Andry juga mengatakan, beberapa waktu lalu Rajacoin sudah bekerja sama dengan Prestige Motorcars dalam industri otomotif.
"Dengan kerja sama tersebut, maka Rajacoin hadir sebagai aset digital yang memiliki utilitas," terang dia.
Rajacoin, masih lanjut Andry, berkomitmen untuk terus melalukan perluasan kerja sama dengan berbagai industri. Perluasan kerja sama ini tentu membutukan proses yang cukup panjang.
"Nantinya kerja sama ini akan terus meluas sehingga penggunaan koin semakin masif," kata dia.
Dia menambahkan, prospek bisnis cryptocurrency di Indonesia ke depannya sangat menjanjikan dan menguntungkan.
Dimulai dari Bitchcoin tahun 2010, bisnis cryptocurrency semakin marak dan sangat menjanjikan. Apalagi pada saat pandemi Covid-19 sangat terasa sekali manfaatnya," pungkas dia.