Ada Opsi Pensiun Dini untuk Karyawan Garuda dan Sriwijaya Air, Ini Kata Analis
kebijakan pensiun dini yang ditawarkan maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, dipicu demand dari penumpang yang menurun
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis penerbangan Arista Atmadjati menyebutkan, kebijakan pensiun dini yang ditawarkan maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, dipicu demand dari penumpang yang menurun hingga 80 persen.
Menurutnya, problem ini yang menyebabkan maskapai mengalami kerugian dan mengambil kebijakan untuk menawarkan program pensiun dini terhadap karyawannya.
"Selain itu turunnya demand ini juga disebabkan faktor kesehatan, yang membuat masyarakat takut untuk melakukan perjalanan menggunakan angkutan udara," kata Arista saat dihubungi Tribunnews, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Terdampak Pandemi, Garuda Tawarkan Program Pensiun Dini kepada Karyawannya
Ia mengungkapkan, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan oleh maskapai karena kerugian dalam hal bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Sebetulnya, maskapai ini sudah dalam kondisi bangkrut karena demand yang turun hingga 80 persen. Tetapi para pemilik pesawat masih memberikan kesempatan dan negosiasi untuk para maskapai agar masih bisa beroperasi," ucap Arista.
Baca juga: Garuda Tawarkan Pensiun Dini dan Pangkas Operasional, Analis: Tak Ada Pilihan Lain di saat Pandemi
Kondisi maskapai penerbangan di Indonesia bahkan Garuda Indonesia, lanjut Arista, dalam kondisi yang sangat sulit. Tetapi karena Garuda Indonesia sudah IPO tentunya mereka harus menjaga agar saham tidak jeblok.
Selain itu Arista juga menjelaskan, saat ini maskapai penerbangan Indonesia hanya mengandalkan penerbangan logistik atau kargo untuk bertahan di tengah kondisi sulit ini.
"Hidupnya sekarang dari logistik saja, karena masih tertolong pengiriman barang dari e-commerce dan menjadi solusi meski tidak bisa menggantikan revenue penerbangan penumpang," kata Arista.
Pensiun Dini Karyawan Garuda Indonesia
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, beberapa waktu lalu dikabarkan menawarkan program pensiun dini kepada karyawannya.
Menanggapi hal tersebut Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebutkan, penawaran program pensiun dini bagi karyawan ini masih dalam tahap awal. Program pensiun dipercepat ini ditawarkan secara sukarela terhadap karyawan yang telah memenuhi kriteria.
"Dalam menawarkan program ini, kami juga melakukan sortir terhadap karyawan yang memenuhi kriteria tersebut dan persyaratan keikutsertaan program," ucap Irfan dalam keterangannya, Jumat (21/5/2021).
Irfan mengatakan, penawaran program ini merupakan upaya dalam pemulihan kinerja usahha yang tengah dijalankan perusahaan. Hal ini tentunya untuk membuat perusahaan yang lebih sehat serta adaptif menjawab tantangan kinerja usaha di era normal baru.