Pemerintah Diminta Cegah Terjadinya Pengangguran Baru dari Karyawan Maskapai
Alkadrie meminta pemerintah segera mencegah munculnya pengangguran baru, akibat adanya penawaran pensiun dini
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR Syarief Abdullah Alkadrie meminta pemerintah segera mencegah munculnya pengangguran baru, akibat adanya penawaran pensiun dini dari dua maskapai.
"Kami tidak menghendaki setelah mereka pensiun dini menjadi pengangguran baru. Ini harus diawasi pemerintah," ucap Syarief saat dihubungi, Senin (24/5/2021).
Menurutnya, pemerintah harus memanggil jajaran manajemen maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air untuk mengetahui langkah ke depan, setelah melakukan restrukturisasi pegawainya.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Garuda Tawarkan Program Pensiun Dini kepada Karyawannya
"Perlu ada kompensasi dari pemerintah, misalnya melakukan pelatihan, kursus agar ketika selesai (bekerja) dan uang pensiun dini itu bisa jadi modalnya," ucap politikus NasDem itu.
Syarief pun mengingatkan manajemen kedua maskapai tersebut untuk memenuhi hak-hak karyawannya secara penuh, ketik ada karyawan memilih pensiun dini maupun mengundurkan diri.
"Hak-haknya pekerja harus terlindungi, jangan sampai mereka ditawari pensiun dini tapi tidak dapatkan haknya secara penuh," paparnya.
Diketahui, Garuda Indonesia menawarkan pensiun dini kepada karyawannya sebagai upaya menekan biaya opersional perusahaan di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Sementara itu, Sriwijaya Air mengambil kebijakan untuk merumahkan karyawan, dengan opsi mengundurkan diri secara sukarela.
Ada Opsi Pensiun Dini untuk Karyawan Garuda dan Sriwijaya Air, Ini Kata Analis
Analis penerbangan Arista Atmadjati menyebutkan, kebijakan pensiun dini yang ditawarkan maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air, dipicu demand dari penumpang yang menurun hingga 80 persen.
Menurutnya, problem ini yang menyebabkan maskapai mengalami kerugian dan mengambil kebijakan untuk menawarkan program pensiun dini terhadap karyawannya.
"Selain itu turunnya demand ini juga disebabkan faktor kesehatan, yang membuat masyarakat takut untuk melakukan perjalanan menggunakan angkutan udara," kata Arista saat dihubungi Tribunnews, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Terdampak Pandemi, Garuda Tawarkan Program Pensiun Dini kepada Karyawannya
Ia mengungkapkan, kebijakan tersebut terpaksa dilakukan oleh maskapai karena kerugian dalam hal bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini.