Di Tengah Pandemi, PLN Mendulang Keuntungan Rp 5,9 Triliun
PLN (Persero) mendulang keuntungan sepanjang 2020 sebesar Rp 5,9 triliun, naik 38,6 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya Rp 4,3 triliun.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) mendulang keuntungan sepanjang 2020 sebesar Rp 5,9 triliun, naik 38,6 persen dibandingkan capaian tahun sebelumnya Rp 4,3 triliun.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, program transformasi yang berjalan sejak tahun lalu telah memperkuat daya tahan PLN di situasi pandemi, bahkan dapat membukukan peningkatan laba bersihnya.
Meskipun sebagian besar bisnis tengah menghadapi pandemi Covid-19 yang juga menyebabkan perekonomian nasional menurun, PLN berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun.
Baca juga: Klaim Diskon Listrik PLN Mei, Begini Cara dan Syarat Mendapatkannya
Dari jumlah tersebut, pendapatan penjualan tenaga listrik mencapai Rp 274,9 triliun, termasuk didalamnya subsidi stimulus Covid-19 sebesar Rp 13,8 triliun membantu 33 juta pelanggan.
Selain itu, terdapat pendapatan subsidi sebesar Rp 48,0 triliun yang menjangkau 37 juta pelanggan dan kompensasi Rp 17,9 triliun untuk 42 juta pelanggan.
Baca juga: PLN Jamin Pasokan Listrik Pariwisata Konsep Travel Bubble Kota Batam
“Pencapaian ini merupakan hasil dari transformasi PLN, yang berfokus pada peningkatan pendapatan dan menurunkan biaya pokok penyediaan, serta peningkatan layanan. Korporasi beralih dari strategi supply driven ke demand driven, inovasi-inovasi menciptakan kebutuhan dari pelanggan baru dan eksisting, dan digitalisasi untuk menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) Listrik,” kata Zulkifli dalam keterangannya, Selasa (25/5/2021).
“PLN beradaptasi dengan tantangan untuk menambah revenue perusahaan, sekaligus mendukung perkembangan dunia industri, yaitu melalui akuisisi captive power di industri, elektrifikasi sektor agrikultur dan perikanan, serta migrasi ke kompor listrik atau electrifying lifestyle," sambung Zulkifli.
Dalam upaya meningkatkan pendapatan dan pelayanan kepada pelanggan, PLN juga mengembangkan lini usaha di luar kelistrikan dan melakukan optimalisasi aset PLN, yakni membangun layanan internet dan infrastruktur kendaraan listrik.
“Dengan peningkatan laba bersih tersebut, terbukti bahwa program transformasi dapat kami katakan berjalan sesuai rencana dan target,” ujar Zulkifli.
Zulkifli menambahkan, selain upaya efisiensi, korporasi yang dipimpinnya juga meningkatkan pengelolaan berbasis Good Corporate Governance (GCG), pengendalian likuiditas yang ketat, memperkuat pengelolaan manajemen risiko, dan pengelolaan keuangan yang hati-hati.
“Di sisi pengelolaan keuangan, PLN juga membangun Cash War Room yang dikelola secara prudent dan dimonitor on daily basis, Management Information System yang terintegrasi, dan sistem pengadaan yang sebagian besar terdigitalisasi,” papar Zulkifli.
Dengan seluruh langkah efisiensi dan penghematan ini, sepanjang 2020, PLN mampu menurunkan beban usaha dengan cukup signifikan.
Dari yang semula beban usaha sebesar Rp 315,4 triliun pada 2019, menjadi hanya sebesar Rp 301,0 triliun di 2020. Artinya, ada pengurangan sebesar Rp 14,4 triliun pada beban usahanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.