Pemerintah Diminta Segera Cari Solusi Atasi Persoalan Maskapai
Pemerintah diminta segera mengatasi persoalan industri penerbangan yang saat ini tertekan akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta segera mengatasi persoalan industri penerbangan yang saat ini tertekan akibat pandemi Covid-19.
Bahkan, dua maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air melakukan restrukturisasi jumlah pegawainya demi menekan beban keuangan perusahaan.
"Harus dicari jalan keluarnya untuk selamatkan industri penerbangan kita. Jangan sampai didiamkan, yang akhirnya maskapai kita menjadi ambruk," ujar Anggota Komisi V DPR Novita Wijayanti saat dihubungi, Selasa (25/5/2021).
Baca juga: Garuda Indonesia Dikabarkan Terlilit Utang Rp 70 Triliun, Ini Kata Politikus Hanura
Menurutnya, pemerintah bisa memberikan insentif fiskal maupun keringanan lainnya di perusahaan penerbangan, agar tidak melakukan pemangkasan karyawan secara berkepanjangan.
"Harus ada insentif, ini harus dipikirkan pemerintah. Kalau ada pengurangan karyawan dengan pensiun dini atau tawarkan pengunduran ini, maka akan ada pengangguran baru," paparnya.
Baca juga: Garuda dan Sriwijaya Air Tawarkan Pensiun Dini ke Karyawan, Ini Respons Pengamat hingga DPR
Pengangguran baru tersebut, kata Novita, akan menjadi masalah di kemudian hari jika tidak ditanggulangi pemerintah sejak dini.
"Harus diberikan pelatihan sebelum akhirnya pensiun dini. Mereka harus tetap produktif, jangan malah nanti meningkatkan masyarakat berpenghasilan rendah," ucap politikus Gerindra itu.
Diketahui, Garuda Indonesia menawarkan pensiun dini kepada karyawannya sebagai upaya menekan biaya opersional perusahaan di tengah tekanan pandemi Covid-19.
Sementara itu, Sriwijaya Air mengambil kebijakan untuk merumahkan karyawan, dengan opsi mengundurkan diri secara sukarela.