Selama 2020, LPKR Bukukan Pendapatan Rp 11,96 Triliun
Pada tahun 2020, LPKR pun membukukan pendapatan Rp11,96 triliun, turun 3% yoy dari Rp12,32 triliun pada tahun 2019
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam publikasi hasil riset Mandiri Sekuritas tanggal 11 Mei 2021, tim analis menyebutkan bahwa proyeksi laba bersih PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) pada tahun 2021 akan mencapai Rp 913 miliar.
Adapun secara valuasi, Price to Earning Ratio (PER) LPKR sebesar 15,8 kali dan Price to Book Value (P/BV) 0,5 kali.
Analis Mandiri Sekuritas Robin Sutanto menyebutkan pada tahun 2020 kinerja LPKR mengalami perbaikan pada kuartal IV/2020, dimana pendapatan mencapai Rp 3,4 triliun atau tumbuh 4% quarter on quarter (qoq).
Hal tersebut didorong serah terima proyek-proyek properti yang terus berjalan dan moncernya bisnis kesehatan.
Pada tahun 2020, LPKR pun membukukan pendapatan Rp11,96 triliun, turun 3% yoy dari Rp12,32 triliun pada tahun 2019.
Baca juga: LPKR Bukukan Marketing Sales Rp 1,31 Triliun di Kuartal I 2021
Namun, pendapatan LPKR mencapai 93% proyeksi target Mandiri Sekuritas (Rp12,93 triliun) dan 101% proyeksi konsensus analis (Rp11,86 triliun).
CEO LPKR John Riady mengatakan, meski dilanda pandemi Covid-19, tahun 2020 merupakan tahun baik bagi bisnis properti kami, dimana kami membukukan lebih dari Rp2,67 triliun pra penjualan, naik 45% yoy.
"Saya yakin di masa mendatang saat melihat balik ke hari ini, kami akan menunjuk tahun 2020 sebagai titik balik bisnis properti yang divalidasikan oleh suksesnya peluncuran unit di Lippo Village.
Seluruh unit yang ditawarkan dalam acara peluncuran habis dalam kurun waktu beberapa jam," katanya, Jumat (27/5/2021).
Baca juga: Ditopang Solidnya Bisnis Anak Usaha, Kinerja LPKR Masih dalam Jangka Panjang
Pada lini recurring revenue, kata dia, Siloam menunjukkan pertumbuhan EBITDA yang kuat yang didukung oleh perbaikan margin berkat bantuan dokter dan perawat yang berada di lini terdepan dalam mengatasi Covid-19.
Walaupun bisnis recurring revenue kami yang lain mengalami dampak buruk akibat dari pandemi Covid-19, kami sudah mulai bisa melihat pemulihan bisnis serta kehidupan yang mendekati normal,” kata John Riady.