Bank Indonesia Beberkan Sebab Penyaluran Kredit Tak Kunjung Bergairah
Bank Indonesia melihat lemahnya kinerja penyaluran kredit yang hingga saat ini terjadi disebabkan oleh dua faktor utama.apa saja?
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia melihat lemahnya kinerja penyaluran kredit yang hingga saat ini terjadi disebabkan oleh dua faktor utama.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, dua faktor yang dimaksud ialah dari sisi permintaan pasar dan penawaran dari pihak perbankan.
“Persoalan utama yang dihadapi pada proses pemulihan ekonomi adalah pertumbuhan kredit yang masih terkontraksi,” jelas Juda Agung secara virtual, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Rp 14.285 per Dolar AS, Berikut Kurs di 5 Bank
“Kita lihat di bulan April 2021 kredit masih terkontraksi -2,4 persen,” sambungnya.
Juda Agung kembali melanjutkan, dari sisi permintaan pasar, sektor rill masih melanjutkan pemulihan hal tersebut tercermin dari sales growth atau peningkatan penjualan koprorasi besar yang masih -2,9 persen pada kuartal I 2021.
Sementara itu, dari sisi penawaran perbankan dinilai masih sangat selektif dalam penyaluran kreditnya.
Hal tersebut tercermin dari index Bank Indonesia yang masih cukup ketat pada kuartal pertama di 2021.
“Dilihat dari suplai kita, itu masih ketat, Jadi perbankan dalam memberikan kredit masih pilih-pilih. Juga agunannya masih tinggi, kemudian suku bunganya juga tinggi,” ujar Juda Agung.
Diketahui sebelumnya, Bank Indonesia mencatat, penyaluran kredit yang disalurkan perbankan pada April 2021 sebesar Rp 5.477,5 triliun atau terkoreksi tumbuh negatif -2,4 persen (years on years/yoy).
Meski terkoreksi demikian, pertumbuhan tersebut tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya, yakni -3,7 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono menjelaskan, perbaikan kinerja kredit perbankan disebabkan oleh meningkatnya penyaluran kredit kepada debitur korporasi maupun individu.
Kredit yang disalurkan kepada korporasi mengalami perbaikan dari -6,4 persen (yoy) menjadi -5,6 persen (yoy) pada April 2021.
Sementara itu, kredit kepada debitur perorangan tumbuh meningkat di bulan April 2021 menjadi sebesar 2,5 persen (yoy), dibandingkan 0,7 (yoy) pada bulan sebelumnya.
"Berdasarkan jenis penggunaan, perbaikan penyaluran kredit dipengaruhi oleh peningkatan penyaluran kredit investasi (KI), kredit modal kerja (KMK), maupun kredit konsumsi (KMK)," jelas Erwin mengutip data Bank Indonesia, Kamis (27/5/2021).