Tutup, Giant PHK Ribuan Buruh, KSPI Minta Salurkan Bekerja ke Unit Hero Group Lain
KSPI meminta pimpinan perusahaan Hero Group tetap mempekerjakan karyawan Giant yang kena PHK tersebut ke unit lainnya milik Hero Group.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta pimpinan perusahaan retail PT Hero Supermarket Tbk untuk merundingkan persoalan penutupan gerai Giant di seluruh Indonesia.
Sebab, rencana penutupan gerai Giant di seluruh Indonesia akan berpotensi membuat tiga ribu pekerja terkena PHK.
“Ada informasi, penyebab dari tutupnya 80 gerai Giant di seluruh Indonesia adalah akibat ditariknya saham yang berasal dari investor Hongkong dari Hero Group,” kata Said Iqbal kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5/2021).
KSPI meminta pimpinan perusahaan Hero Group tetap mempekerjakan karyawan Giant yang kena PHK tersebut ke unit perusahaan lainnya milik Hero Group, seperti lain Hero Supermarket, Guardian, dan IKEA yang ada di seluruh Indonesia.
Baca juga: KSPI Sebut 3.000 Pekerja Giant di Seluruh Indonesia Terancam PHK
Jika ada karyawan Giant yang tidak bisa disalurkan ke unit perusahaan lain milik Hero Group, maka perusahaan berkewajiban membayar hak-hak karyawan plus kompensasi lainnya.
Baca juga: Seluruh Giant akan Tutup Akhir Juli 2021, Presdir Ubah Lima Gerai Jadi IKEA dan Bangun 100 Guardian
Hal tersebut sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang telah disepakati antara pimpinan perusahaan Hero Group dengan serikat pekerja Hero Group.
"Apabila ada buruh yang tidak disalurkan ke perusahaan lain, KSPI meminta perusahaan tidak menggunakan perhitungan pesangon yang diatur dalam omnibus law UU Cipta Kerja,” tegasnya.
KSPI juga meminta perusahaan untuk memberikan waktu yang cukup kepada serikat pekerja dalam melakukan sosialisasi tentang rencana PHK hampir tiga ribu karyawan Giant ini.
“Perusahaan jangan tergesa-gesa dan memaksakan kehendak terhadap kasus PHK besar-besaran di Giant. KSPI bersama ASPEK Indonesia akan mengawal terhadap proses PHK ribuan pekerja di Giant,” ujarnya.
Baca juga: Giant Tutup Seluruh Gerai Supermarketnya, Manajemen Fokus Kembangkan Ikea dan Hero
Disampaikan Said Iqbal, PHK hampir 3.000-an buruh ini menunjukkan bahwa omnibus law UU Cipta Kerja Nomor 11 Tahun 2020 khususnya klaster ketenagakerjaan tidak sesuai dengan penjelasan para Menteri.
Sebab selama ini mereka mengatakan bahwa omnibus law akan membuka lapangan kerja baru, mendatangkan investasi, dan mencegah terjadinya PHK.
Baca juga: Tutup, Giant PHK Ribuan Buruh, KSPI Minta Salurkan Bekerja ke Unit Hero Group Lain
“Fakta di lapangan menjelaskan, justru investor yang ada malah menarik investasinya dari Indonesia,” tegasnya.
Head of Corporate and Consumer Affairs PT Hero Supermarket Tbk Diky Risbianto menyebutkan, semua gerai Giant di Indonesia bakal ditutup pada akhir Juli 2021. Manajemen HERO juga mempersilakan karyawan Giant untuk melamar kembali kerja pada unit perusahaan Hero Group, yang terdiri atas IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
"Anggota karyawan yang terdampak dapat melamar pekerjaan di lini bisnis kami yang lain," ujar Diky.
Lebih lanjut kata Diky, saat ini, HERO akan mengubah hingga 5 gerai Giant menjadi IKEA, sekaligus mempertimbangkan mengkonversi sejumlah gerai tersebut menjadi Hero Supermarket. Pihak manajemen juga sedang menegosiasikan sejumlah gerai untuk dialihkan kepemilikannya ke pihak ketiga. Terkait gerai Giant mana saja yang akan diubah menjadi IKEA, Diky mengaku pihaknya masih melakukan diskusi mengenai hal tersebut.
"Kami belum dapat memberi tahu secara pasti di mana saja lokasi-lokasi tersebut. Seperti yang kami sampaikan sebelumnya, kami masih dalam proses diskusi peralihan kepemilikan sejumlah gerai Giant hingga proses tersebut terfinalisasi," kata dia.
Dikutip dari keterbukaan informasi, laporan keuangan HERO pada kuartal I 2021, membukukan pendapatan senilai Rp 1,76 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,60 triliun. Sementara itu, penurunan beban usaha pada kuartal I 2021 menjadi Rp 514,89 miliar, dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 774,48 miliar. Adapun rugi periode berjalan HERO sebesar Rp 1,64 miliar pada kuartal pertama tahun ini, berkurang dibandingkan dengan rugi kuartal I 2020, senilai Rp 43,55 miliar.(Tribun Network/kps/nas/wly)