Laba Bersih Setelah Pajak Asuransi Jiwa Reliance Indonesia Naik 149 Persen
Direktur Utama AJRI Prihantoro mengatakan, perseroan membukukan laba bersih setelah pajak Rp 15,7 miliar pada Tahun Buku 2020.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Asuransi Jiwa Reliance Indonesia (AJRI) telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2020 pada Kamis (27/5/2021).
Direktur Utama AJRI Prihantoro mengatakan, perseroan membukukan laba bersih setelah pajak Rp 15,7 miliar pada Tahun Buku 2020. Laba bersih setelah pajak perseroan naik sebesar 149 persen dari Tahun Buku 2019 sebesar Rp 6,3 miliar.
Baca juga: Reliance Finance Bukukan Kenaikan Laba Bersih Rp 20,7 Miliar di 2020
Kontribusi terhadap kenaikan laba bersih setelah pajak perseroan adalah adanya kenaikan premi bruto sebesar 74 persen dari periode sebelumnya dan perseroan juga menerapkan konsep manajemen resiko di lini operasi, underwriting dan manajemen klaim yang menghasilkan portofolio lebih sehat.
"Perseroan juga berhasil melakukan efisiensi beban usaha dan administrasi dengan penurunan sebesar 49 persen dari periode sebelumnya," ungkap Prihantono.
Dia menambahkan, ke depan AJRI akan tetap fokus kepada bisnis utama yaitu sebagai penyedia asuransi kredit bagi masyarakat yang menjadi kontributor terbesar.
Perseroan juga melakukan diversifikasi dalam penetrasi bisnis melalu kanal digital untuk mempercepat pembentukan ekosistem baik internal maupun eksternal.
"Di era digital ini, perseroan melakukan langkah strategis dalam transformasi teknologi dengan terjun dalam pengembangan Insuretech yang di dukung penuh oleh perusahaan induk melalui lini bisnis digital RELI.ID," ungkapnya.
Pencapaian tersebut didapat lewat kerja keras dan sumbangsih setiap stakeholder perseroan selama tahun buku 2020.
Di tengah pandemi Covid-19 dan perekonomian nasional yang menghadapi tekanan, AJRI masih terus bertumbuh dan berkontribusi terhadap industri perasuransian nasional yang menjadi salah satu tulang punggung industri keuangan di Indonesia.
"Hal tersebut merupakan indikator bahwa asuransi jiwa masih menjadi pilihan dan kebutuhan yang penting bagi masyarakat Indonesia," kata Prihantono.
RUPST Tahun Buku 2020 juga menyetujui perubahan susunan dewan komisaris dengan ditunjuknya Mulyati sebagai komisaris perseroan.
Mulyati dengan pengalaman luas di industri keuangan dan asuransi diyakini akan semakin memberi dukungan yang kuat kepada meningkatnya kinerja AJRI ke depan.