Mendag: Impor Tidak Berkualitas dan Murah Menghancurkan Industri Lokal
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan industri lokal bisa hancur akibat arus impor terlalu besar ke pasar dalam negeri.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan industri lokal bisa hancur akibat arus impor terlalu besar ke pasar dalam negeri.
"Studi dari World Economic Forum (WEF) bahwa impor tidak berkualitas murah hanya menghancurkan industri lokal dan juga merusak tata niaga perdagangan Indonesia," kata Mendag dalam diskusi online, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Kemendagri Kembangkan Aplikasi Pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
Menurut Mendag, pemerintah dalam waktu dekat akan menyiapkan batasan-batasan yang menjaga perdagangan Indonesia seimbang, adil, dan beradab.
"Karena kita mendapatkan perdagangan yang bermanfaat baik itu oleh pelanggan, pelaku usaha, dan industri. Ini merupakan yang akan kita jaga bersama-sama," lanjutnya.
Baca juga: Mendag: Surplus Neraca Perdagangan April Dikontribusi Pertumbuhan Ekspor dan Terkendalinya Impor
Mendag mengakui bahwa para pedagang hijab di Tanah Abang telah dicopy atau ditiru produknya oleh perusahaan dari luar negeri menggunakan Artificial Intelligence (AI).
"Produk hijab yang diproduksi ini mereka bisa tahu bentuknya, warnanya kayak apa, harganya berapa," tutur dia.
Dengan teknologi tersebut, produsen asing bisa membuat hijab dalam skala besar dan dijual di Indonesia dengan harga lebih murah Rp 1.900 per potong
"Dapat dibayangkan bahwa produk hijab yang dihasilkan oleh anak bangsa akan kalah bersaing dari sisi harga," imbuh Lutfi.