Penjualan Produk Alat Kesehatan Pyridam Farma Meningkat 6 Kali Lipat
Rasio biaya operasional terhadap penjualan bersih mengalami penurunan dari 55% pada kuartal pertama 2020 menjadi 36% pada kuartal pertama 2021
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pyridam Farma Tbk dengan nama emiten PYFA mencatat penjualan selama kuartal pertama tahun 2021 mengalami kenaikan sebesar 49% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2020.
Selain itu, PYFA memperoleh laba bersih sebesar Rp 10,9 miliar selama kuartal pertama tahun 2021.
Laba bersih ini naik 149% jika dibandingkan dengan laba bersih kuartal pertama tahun sebelumnya yaitu Rp 4,4 miliar.
Rasio laba bersih terhadap total penjualan bersih juga meningkat dari 5,5% pada kuartal pertama 2020 menjadi 9,2% pada kuartal pertama 2021.
Kenaikan penjualan ini terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan produk alat kesehatan yang meningkat sebanyak lebih dari 6 kali lipat.
Divisi alat kesehatan ini berkontribusi 23% terhadap total penjualan bersih PYFA.
Adapun penjualan produk farmasi dan jasa maklon, yang menyumbang 77% terhadap total penjualan bersih PYFA, juga meningkat 20% yoy.
Baca juga: Menko Airlangga: Pandemi Covid-19 Momen “Wake Up-Call” Bagi Riset dan Inovasi Farmasi Indonesia
Direktur PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA), Yenfrino Gunadi mengatakan, menghadapi tantangan bisnis di tengah pandemi Covid-19, PYFA mengambil langkah-langkah strategis untuk beradaptasi dengan menambah pasokan alat kesehatan serta vitamin dan suplemen membawa PYFA mencatatkan pertumbuhan yang signifikan.
"Kami berkomitmen untuk terus menghadirkan produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia seraya terus mengeksplorasi dan menjalin kerjasama strategis dengan perusahaan yang terpercaya untuk menghadirkan alat kesehatan yang terdepan guna memajukan industri healthcare di Indonesia,” katanya.
Pada kuartal pertama tahun 2021, PYFA meluncurkan produk vitamin D3-1000 untuk memenuhi kebutuhan vitamin D3 di tengah meningkatnya permintaan vitamin D3 pada masa pandemi Covid-19.
Dari segi biaya operasional, rasio biaya operasional terhadap penjualan bersih mengalami penurunan dari 55% pada kuartal pertama 2020 menjadi 36% pada kuartal pertama 2021.
Baca juga: Kasus Covid-19 Di Kudus Melonjak, Ketua Satgas Ganip Warsito Tinjau Pasar Bitingan
Peningkatan penjualan yang dikombinasikan dengan efisiensi biaya menghasilkan pertumbuhan EBITDA sebesar 226% yoy, dengan peningkatan rasio EBITDA terhadap penjualan bersih menjadi 23% dari 10% pada kuartal pertama tahun sebelumnya.
Pada akhir kuartal pertama 2021, posisi kas PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) berada pada Rp 23,3 miliar dan total aset pada Rp 569,2 miliar, sedangkan total liabilitas dan total ekuitas masing-masing berada pada Rp 404,1 miliar dan Rp 165,1 miliar.
Kedepannya PT Pyridam Farma Tbk akan terus berinovasi dengan menjalin kerjasama strategis dengan berbagai industri untuk memajukan industri farmasi di Indonesia, serta menghadirkan produk-produk yang menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.