Komisi VII DPR Bakal Panggil Direksi Pertamina Soal Terbakarnya Tangki di Kilang Cilacap
Komisi VII DPR bakal memanggil jajaran direksi Pertamina untuk meminta penjelasan terkait terbakarnya satu tangki di Kilang Cilacap
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VII DPR bakal memanggil jajaran direksi PT Pertamina (Persero) untuk meminta penjelasan terkait terbakarnya satu tangki di area Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
"Kami akan panggil direksi Pertamina untuk memberikan penjelasan sebab dan alasan terjadinya musibah yang terjadi di Kilang Cilacap kemarin," kata Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno saat dihubungi, Sabtu (12/6/2021).
Namun, Eddy belum dapat memastikan waktu yang pasti untuk memanggil direksi Pertamina ke ruang rapat Komisi VII DPR.
Baca juga: Tangki Terbakar, Pertamina: Stok BBM, LPG, dan Avtur yang Dipasok dari Kilang Cilacap Masih Cukup
Menurutnya, Komisi VII saat ini masih menunggu hasil laporan dari Pertamina yang tengah melaksanakan investigasi terhadap kejadian kebakaran tersebut.
"Kami dari sedini mungkin sudah memberikan arahan, peringatan ke Pertamina ketika kejadian Kilang Balongan di Indramayu yang mengalami ledakan dan kebakaran," papar politikus PAN itu.
"Kami sudah memberikan peringatan ke Pertamina untuk tetap melaksanakan pengawasan terhadap protokol keselamatan di kilang-kilangnya secara ketat," sambung Eddy.
Selain itu, Eddy menyebut Komisi VII juga sudah meminta Pertamina melakukan pemeliharaan secara berkala dan ketat terhadap kilang.
Baca juga: Sejarah Kilang Minyak RU IV Cilacap Beserta Beberapa Produk yang Dihasilkan
"Lakukan pemeliharaan agar tidak terulang yang ganggu penyaluran BBM dan keselamatan jiwa manusia," ucap Eddy.
Telah terjadi insiden kebakaran di salah satu tangki di area Kilang Cilacap pada pukul 19.45 WIB, Jumat (11/6/2021), di mana penyebab kebakaran belum diketahui.
Hingga saat ini pendinginan masih terus dilakukan untuk mencegah api timbul kembali.
Upaya pemadaman dilakukan dengan menggunakan foam monitor untuk mengarahkan penyemprotan foam ke titik api. Sejumlah 50 tenaga pemadam diturunkan untuk menangani kebakaran.
Pada saat terbakar, tangki di area bundwall hanya berisikan 1/3 produk benzene atau sebanyak 1.100 barel dari kapasitas tanki 3.000 barel.
Benzene adalah produk kilang yang merupakan bahan dasar untuk petrochemical, tidak terkait dengan produk BBM atau LPG.