Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bank Indonesia Catat Modal Asing Masuk ke Indonesia Rp10,54 Triliun di Minggu Kedua Juni

Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bank Indonesia Catat Modal Asing Masuk ke Indonesia Rp10,54 Triliun di Minggu Kedua Juni
Tribunnews.com
Ilustrasi Bank Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia sebesar Rp10,54 triliun dalam sepekan selama minggu ke-2 Juni 2021.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, angka tersebut mengacu pada data yang tercatat sepanjang periode 7-10 Juni 2021.

“Berdasarkan data transaksi 7 – 10 Juni 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp10,54 triliun,” jelas Erwin dalam yang dikutip, Minggu (13/6/2021).

Dirinya melanjutkan, modal asing yang masuk ke Indonesia tersebut terdiri dari beli neto di pasar SBN sebesar Rp10,49 triliun, dan beli neto di pasar saham sebesar Rp 0,05 triliun.

“Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp 14,65 triliun,” ujar Erwin Haryono.

Baca juga: Survei Bank Indonesia : Minggu Kedua Juni 2021 Deflasi 0,09 Persen

Adapun premi CDS Indonesia 5 tahun turun ke level 73,52 bps per 10 Juni 2021 dari 75,21 bps per 4 Juni 2021.

Berita Rekomendasi

Dalam keterangannya Erwin juga mengatakan, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu II Juni 2021, perkembangan harga pada minggu II Juni 2021 diperkirakan deflasi 0,09 persen (mtm).

Ia menegaskan bahwa angka deflasi tersebut masih relatif terkendali.

Lanjut Erwin, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19.

Bank Indonesia juga selalu menyikapi dampak dari pandemi terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

"Serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan," pungkas Erwin.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas