Jadi Agen Laku Pandai, Pasutri Ini Layani 100 Nasabah per Hari Sampai Bisa Beli Tanah
Yusrah Zaenong dan Sugiono kini mengurusi 100 lebih nasabah dalam sehari dan sudah bisa membeli tanah berkat jadi agen laku pandai.
TRIBUNNEWS.COM - Kemunculan agen penyedia layanan keuangan tanpa kantor atau laku pandai mendorong perluasan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, terutama di berbagai wilayah yang belum terjangkau akses perbankan.
Kini, masyarakat bisa dengan mudah melakukan transaksi layaknya di perbankan melalui agen laku pandai, seperti setor tunai, transfer, tarik tunai, membeli pulsa, hingga pembayaran tagihan, mulai dari listrik, air, hingga telepon.
Melansir Kompas, Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohammad Miftah mengatakan layanan laku pandai mengalami pertumbuhan nasabah mencapai 24.226.083 hingga Juni 2019.
Pertumbuhan ini lebih dari 2 kali lipat dibanding dengan bulan Juni 2015 yang hanya sekitar 35.984 nasabah.
Sumber pendapatan menjanjikan bagi para agen
Sebagai penyelenggara laku pandai, bank-bank di Indonesia terus melakukan ekspansi penambahan agen dengan meningkatkan inovasi layanan-layanannya. Mengutip Kontan, jumlah agen laku pandai bank BUMN terus meningkat.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya telah memiliki 451.305 AgenBRILink per akhir April 2021. Hingga akhir tahun, BRI menargetkan punya 535.000 agen.
Para agen tersebut tak hanya menjadi mitra bank yang membantu menyalurkan layanan keuangan kepada nasabah, tetapi juga bisa menjadikannya sumber penghasilan.
Bahkan, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh, menjadi agen laku pandai dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
Seperti yang dialami pasangan suami istri Yusrah Zaenong dan Subiono, warga Kelurahan Nunu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah yang kini telah memetik hasil dari kegigihannya menjadi AgenBRILink.
Tujuh tahun menjadi AgenBRILink, Yusrah dan Subiono mampu membeli satu unit mobil Toyota Calya dan sebidang tanah seharga ratusan juta di samping rumahnya. Mereka pun kini tengah membangun rumah di tanah kosong seluas kurang lebih 100 meter tersebut.
Yusrah mengungkapkan, apa yang kini berhasil dicapainya adalah hasil kerja keras dan kegigihan Sebelumnya, ia dan suami menggantungkan pemasukan ekonomi keluarga dengan mengelola toko kelontong.
Selain itu, demi mendapat tambahan untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari-hari, sang suami, Sugiono, juga turut membuka usaha jasa menerima panggilan servis kendaraan.
Layani lebih dari 100 nasabah setiap hari
Yusrah Zaenong dan Sugiono kini mengurusi 100 lebih nasabah BRI dalam sehari di bangunan berukuran 4x3 meter persegi depan rumahnya.
“Kami bahkan menerima layanan penarikan hingga Rp 100 juta ke atas. Cuman kalau penarikan Rp 100 juta ke atas biasanya nasabah menelepon di malam hari supaya kami siapkan,” kata perempuan berusia 44 tahun itu, dikutip dari TribunPalu.com, Rabu (9/6/2021).
Yusrah memulai kesuksesannya dengan berani mengambil peluang untuk menjadi AgenBRILink.
“Tahun 2015 lalu, saya hendak mengajukan pinjaman di Bank BRI Unit Masomba Kota Palu, saat itu saya ditawari menjadi AgenBRILink. Saya anggap ini peluang, jadi saya coba jalani saja,” tutur Yusrah.
Sembari menjalankan bisnis toko kelontong yang sudah dilakoninya sebagai pemasukan keluarga, akhirnya Yusrah dan suaminya pun mulai menjemput bola dengan menawarkan jasa transaksi di rumah-rumah tetangga.
Setelah beberapa bulan ‘berjualan’ jasa transfer dan setor tunai tersebut, Yusrah pun merasakan adanya peningkatan perekonomian rumah tangganya. Akhirnya memutuskan untuk menghentikan bisnis kelontong dan fokus menjadi AgenBRILink.
Seiring berjalannya waktu, Yusrah dikenal banyak orang sebagai AgenBRILink. Bahkan nasabah BRI dari kecamatan terjauh dari Kota Palu mendatanginya untuk bertransaksi perbankan.
“Dulu saya menerima segala jenis layanan, termasuk pembayaran pembiayaan, listrik, BPJS dan lain sebagainya. Kini saya hanya fokus pada transaksi perbankan saja,” jelas wanita berhijab tersebut.
Keberanian Yusrah dan Sugiono untuk ambil peluang menjadi agen laku pandai kini berbuah manis. Mereka berhasil menjadikan profesi AgenBRILink sebagai sumber penghasilan utamanya.
Tak ada tips khusus dalam menapaki kesuksesannya sebagai AgenBRILink. Pasutri ini hanya konsisten memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah. Selain beroperasi dari Senin-Sabtu pukul 08.00-17.30 WITA, Yusrah dan Sugiono juga tetap memberikan pelayanan pada hari Minggu bahkan hingga malam hari.
"Terkadang ada agen tutup saat ada konsumen yang datang, itu karena ia juga menjalani pekerjaan lain. Hal ini kami hindari. Saya tetap buka Minggu karena kalau tutup terlalu lama, nasabah biasa gedor-gedor pintu,” pungkas Yusrah.
Jika Anda ingin mengejar kesuksesan menjadi AgenBRILink seperti kisah inspiratif pasutri di atas, daftarkan diri sekarang juga dan lihat syarat lengkapnya di sini.
Penulis: Nurfina Fitri Melina/Editor: Bardjan