Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Ungkap Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Lonjakan Covid-19

Bila kali ini kegiatan ekonomi kembali terhenti, maka dampaknya akan lebih fatal dibanding tahun lalu saat pertama kali pemerintah memberlakukan PSBB.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengusaha Ungkap Cara Mempertahankan Bisnis di Tengah Lonjakan Covid-19
Shutterstock
Ilustrasi UMKM. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilik Keda Kopi di bilangan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Aji mengatakan roda ekonomi tidak boleh berhenti lagi seperti tahun lalu akibat pandemi Covid-19.

Menurutnya, bila kali ini kegiatan ekonomi kembali terhenti, maka dampaknya akan lebih fatal dibanding tahun lalu saat pertama kali pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Kita nggak boleh berhenti, bagaimanapun caranya bisnis harus tetap jalan. Cukup tahun lalu aja kita berhenti karena pandemi. Kalau berhenti lagi, saya nggak tahu lagi harus apa," ujar Aji melalui keterangan tertulis, Minggu (20/6/2021).

Menurutnya, ada sejumlah cara agar bisnis tetap bisa berjalan meski kondisi pandemi Covid-19 melonjak.

Pertama tentu adalah dengan memaksimalkan jaringan digital seperti pesan makanan secara online.

Namun, menurutnya, itu saja tak cukup. Ada kalanya perjumpaan fisik dengan rekan bisnis tak bisa dihindari.

Berita Rekomendasi

"Bikin event barengan, biar biaya promosi bisa ditekan karena kan biaya ditanggung ramai-ramai. Nah, misal kalau kita mau kolaborasi, brainstorming-nya kan harus ketemuan," tutur Aji.

Baca juga: Wajib Simak, Ini 4 Aspek Penting agar Bisnis Rumahan Makin Untung

Menurutnya, protokol kesehatan harus tetap dijalankan saat bertemu orang banyak. Tes antigen harus dilakukan ketika bertemu untuk tujuan bisnis.

"Ya kita harus tingkatin protokol kesehatan. Malah sekarang penting buat kita buat swab test antigen dulu supaya yakin pas kita ketemuan nggak malah jadi klaster penularan baru," ucap Aji.

Meski demikian, tak sembarang alat test antigen bisa digunakan.

Produsen alat tes antigen Cov-test yang juga Direktur Utama PT Joy Indo Medika, Ni Kadek Asmiari mengatakan ada 2 faktor penyebab ketidakakuratan hasil swab test yakni faktor manusia dan kualitas alat.

Alat tes antigen Cov-test
Alat tes antigen Cov-test.

Faktor manusia yaitu terkait cara petugas medis melakukan tempat pengambilan spesimen lendir hidung.

"Pengambilan spesimen lendir hidung itu ada caranya. Tidak asal colok saja," ujar Ni Kadek Asmiari.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas