Pembangunan Infrastruktur, Dorong Permintaan Produk Baut dan Mur
Bisnis baut dan mur atau produk fastener di Indonesia dinilai masih potensial di tengah pandemi Covid-19.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis baut dan mur atau produk fastener di Indonesia dinilai masih potensial di tengah pandemi Covid-19.
Direktur Utama PT Mitra Angkasa Sejahtera Simon Hendiawan mengatakan, baut dan mur merupakan industri yang unik dan kompleks, di mana produk tersebut menjadi bahan pokok di industri manufaktur, konstruksi hingga gadget.
Baca juga: Jubir Kemenkes : Ada 151 Kasus Varian Delta di Indonesia Tersebar di 8 Provinsi
"Baut atau mur itu berfungsi untuk menyambungkan dan mengencangkan material yang cukup vital dalam kehidupan kita sehari-hari, jenisnya bermacam-macam ada sekitar 70 ribu jenis baut," katanya dalam keterangannya, Selasa (22/6/2021).
Menurut Simon, bisnis baut dan mur di Indonesia sangat prospektif seiring dengan pembangunan infrastruktur yang digulirkan pemerintah, maupun pembangunan properti yang digerakkan sektor swasta.
Baca juga: Covid-19 di Kendari Melonjak, Munas Kadin Diusulkan Ditunda
"Baut dan mur digunakan dari industri A sampai Z, mau industri yang paling simpel hingga industri besar yang rumit, baut boleh dikatakan sebagai sebuah kebutuhan pokok industri," tuturnya.
Sampai saat ini, kata Simon, permintaan baut di Indonesia masih lebih lebih tinggi dari pasokan.
"Itu berarti potensi bisnisnya bagus sekali. Kami saja sampai saat ini kewalahan memenuhi permintaan pasar karena tingginya kebutuhan," ujarnya.
"Baut dan mur menjadi salah satu investasi bisnis yang sangat menjanjikan dalam menopang pembangunan infrastruktur Indonesia, bahkan di seluruh dunia," sambung Simon.