Kinerja Penyaluran Kredit Perbankan Masih Minus 1,3 Persen, Ini Dia Faktornya
Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, penyaluran kredit pada Mei 2021 sebesar Rp 5.512,2 triliun.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, penyaluran kredit pada Mei 2021 sebesar Rp 5.512,2 triliun.
Bila dikoreksi, angka tersebut masih tumbuh negatif 1,3 persen jika dibandingkan di periode yang sama tahun sebelumnya (years on years/yoy).
Baca juga: Kredit Pintar Indonesia Meluncurkan Program CSR Bertajuk Meraih Impian
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, angka pertumbuhan tersebut tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya di yakni -2,4 persen (yoy).
"Kredit yang disalurkan perbankan pada Mei 2021 masih terkontraksi meskipun relatif membaik," jelas Erwin dikutip dalam keterangannya, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Askrindo Jamin Kredit UMKM sekitar Rp 4,8 Triliun Hingga Akhir Mei
Membaiknya kredit perbankan ini disebabkan oleh penyaluran kredit kepada korporasi atau pun perorangan.
Untuk kredit kepada korporasi membaik dari -5,6 persen (yoy) menjadi -4,6 persen (yoy) pada Mei 2021.
Sementara itu, kredit kepada debitur perorangan tumbuh meningkat di bulan Mei 2021 menjadi sebesar 3,4 persen (yoy) dari sebelumnya 2,5 persen (yoy).
Berdasarkan jenis penggunaannya, perbaikan penyaluran kredit dipengaruhi oleh meningkatnya penyaluran Kredit Modal Kerja (KMK) dan Kredit Konsumsi (KK).
Sementara untuk Kredit Investasi (KI) sedikit mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
Erwin menjelaskan, KMK mengalami perbaikan pertumbuhan meskipun masih terkontraksi, dari -3,8 persen (yoy) pada April 2021 menjadi -1,9 persen (yoy) pada Mei 2021, terutama di sektor Industri Pengolahan dan sektor Perdangan, Hotel dan Restoran (PHR).
Sementara itu, KMK sektor Industri Pengolahan pada Mei 2021 tumbuh -6,5 persen (yoy), membaik dibandingkan bulan sebelumnya -7,3 persen (yoy).
Baca juga: Garap Proyek Tol di Banten, WIKA Serang Panimbang Raih Kredit Sindikasi 4,45 Triliun
Sementara itu, untuk pertumbuhan Kredit Konsumsi (KK) juga tercatat sedikit membaik, dari 0,3 persen (yoy) pada bulan April 2021 menjadi 1,3 persen (yoy).
Hal ini disebabkan oleh perbaikan pada penyaluran kredit KPR dan kredit mutiguna.
Penyaluran kredit sektor Properti pada Mei 2021 tumbuh 4,4 persen (yoy), sedikit melambat dibandingkan April 2021 4,5 persen, yoy terutama pada kredit konstruksi dan kredit real estate.
Erwin menambahkan, kredit real estate tercatat tumbuh negatif sebesar -0,4 persen (yoy), angka tersebut berbalik arah dari pertumbuhan positif 0,2 persen (yoy) pada April 2021 terutama pada Real Estate Gedung Perbelanjaan di Sulawesi Utara dan Lampung.
Di sisi lain, KPR/KPA kembali mengalami peningkatan, dari 5,5 persen (yoy) pada April 2021 menjadi 6,2 persen (yoy) pada bulan Mei terutama didorong oleh peningkatan KPR tipe 22 sampai dengan tipe 70.
Erwin juga menyebut, penyaluran kredit kepada UMKM pada Mei 2021 masih tumbuh positif sebesar 0,5 persen (yoy) dari bulan sebelumnya yang terkontraksi -0,5 persen, (yoy).
Sedangkan kredit usaha kecil dan menengah menunjukkan peningkatan masing-masing sebesar 13,1 persen (yoy) dan 8,5 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 10,4 persen (yoy) dan 8,3 persen (yoy).
Dan terakhir, kredit skala mikro terkontraksi sebesar -27,2 persen (yoy) pada Mei 2021, relatif sama dengan kontraksi bulan sebelumnya.