Menteri Sandi Tegaskan Pembukaan Wisatawan Mancanegara ke Bali Tunggu Situasi Melandai
Sandiaga Uno menegaskan rencana pembukaan kembali wisatawan mancanegara ke Bali masih dalam tahap finalisasi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menegaskan rencana pembukaan kembali wisatawan mancanegara ke Bali masih dalam tahap finalisasi.
Dia bilang, pemencetan tombol open border tinggal menunggu situasi Covid-19 melandai.
“Persiapan koridornya sudah berada di level 90 persen. Sedangkan, untuk penyiapan charter flight sebagai uji coba juga sudah memperlihatkan kemajuan yang signifikan. Ini tergantung dari situasi Covid-19 terkini. Jadi, kita memutuskan bahwa jika situasinya melandai baru kita akan finalkan dan jika belum melandai tentunya kita akan sesuaikan,” ujarnya saat weekly press briefing, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Racik Industri Musik Indonesia Jadi Sektor Andalan
Sementara pembukaan pariwisata di Batam dan Bintan dalam lingkup travel corridor arrangement dilakukan dengan monitoring dan evaluasi setiap minggunya.
Kemenparekraf juga melakukan koordinasi dan visitasi untuk melihat secara langsung kesiapan Batam dan Bintan, serta kebijakan Singapura sebagai negara yang menjadi target pasar.
"Karena faktor kesiapan bukan hanya dari pihak Indonesia (Batam dan Bintan), tapi juga kesiapan dari pihak Singapura," imbuh Menteri Sandi.
Baca juga: Pesan Khusus Menparekraf Sandiaga Uno dan Menhub Budi Karya Sumadi ke Ratusan Wisudawan UBL
Syarat utama yang menjadi pra-kondisi adalah situasi pandemi di daerah harus terkendali mengacu pada standar WHO.
Untuk saat ini, kawasan pariwisata Lagoi lebih fleksible untuk menjadi skala prioritas karena situasi pandemi yang terkendali dan memiliki grand design management visitor yang baik dan sedang dijajaki proof of concept dengan Singapura.
Sementara untuk kawasan pariwisata Nongsa di Batam, Kemenparekraf sedang menunggu situasi pandemi lebih terkendali.
Untuk Batam dan Bintan, Kemenparekraf hanya menargetkan negara Singapura sebagai target pasarnya, sementara dengan Malaysia belum ditindaklanjuti.
Saat ini Kementerian Luar Negeri sedang menyusun draf travel corridor arrangement dalam skala prioritas kawasan pariwisata Lagoi-Bintan untuk dibahas dengan pihak Singapura.
“Tentunya ini harus menyesuaikan dari segi keadaan pandemi yang terkendali. Dan kami berkoordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri untuk memfinalisasi. Kita harus mampu menebar harapan dan semangat, agar sektor parekraf di Kepulauan Riau khususnya di Batam-Bintan ini mampu untuk bertahan dengan beberapa kebijakan pemerintah yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” jelas Sandiaga.