Dongkrak Kinerja, Wamen BUMN Dukung Pertamina Lakukan Aksi Korporasi Baru
Perusahaan migas pelat merah ini ke depan siap memperkuat pondasi bisnisnya dengan mengakselerasi bisnis-bisnis baru
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina dinilai sukses menjaga kinerjanya di masa pandemi Covid-19 dan mendapat respon yang sangat baik dari publik, termasuk kalangan investor.
Perusahaan migas pelat merah ini ke depan siap memperkuat pondasi bisnisnya dengan mengakselerasi bisnis-bisnis baru.
Sebagai informasi, di masa pandemi, Pertamina berhasil melakukan penghematan biaya USD 4,7 miliar, serta membukukan EBITDA sebesar USD 7,6 miliar dan laba bersih USD 1,05 miliar di tahun 2020.
Tidak hanya mencetak performa positif, Pertamina juga melakukan pembentukan 6 subholding yaitu di sektor Upstream, Gas, Commercial & Trading, Refining & Petrochemical, Integrated Marine, dan New & Renewable Energy.
Baca juga: Gelar Investor Day, Pertamina Siap Unlock Value dan Akselerasi Bisnis Baru
Wakil Menteri I BUMN, Pahala N Mansury menjelaskan, pembentukan subholding merupakan bentuk komitmen untuk meningkatkan nilai pasar Pertamina secara keseluruhan.
“Kami memiliki aspirasi untuk meningkatkan nilai pasar keseluruhan holding dan subholding Pertamina hingga mencapai sekitar US$ 100 miliar,” ujar Pahala dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).
“Sebagai bagian dari itu, maka diperlukan sejumlah aksi korporasi melalui di antaranya, pencarian mitra, apakah itu melalui Indonesia Investment Authorities, atau melalui beberapa aksi korporasi,” sambungnya.
Selain itu, upaya lain yang dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan memastikan perusahaan dapat cepat beradaptasi dengan kondisi pasar yang terus berubah.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati pada kesempatan yang sama menyampaikan, hal tersebut dibuktikan dengan membentuk Pertamina New Ventures, yakni salah satu unit bisnis Pertamina untuk mengakselerasi pengembangan bisnis-baru Pertamina.
Unit bisnis ini berbasis open innovation, baik dari internal maupun eksternal Perseroan, guna mencapai bisnis yang berkelanjutan (sustainable).
“Pertamina memahami bahwa kondisi pasar, konsumen, persaingan dan teknologi terus berubah dengan cepat. Ini menuntut kami untuk beradaptasi agar mampu merespon perubahan dengan cepat dan efektif,” papar Nicke.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.