Holding Ultra Mikro Dikhawatirkan Akan Matikan Koperasi Simpan Pinjam, Begini Tanggapan Kemenkop
Kemenkop dan UKM menyatakan, kehadiran holding ultra mikro tak perlu dikhawatirkan oleh penggiat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Indonesia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Perkoperasia Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi menilai pembentukan holding ultra mikro antara BRI, Pegadaian, dan PNM dinilai bakal berdampak positif sebab dapat memperluas akses pembiayaan.
Menurutnya, kehadiran holding ultra mikro tak perlu dikhawatirkan oleh penggiat Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan menganggap sebagai persaingan apalagi sampai mematikan.
“Selama ini pelaku usaha ultra mikro belum banyak tersentuh oleh lembaga pembiayaan, sehingga dengan terbentuknya holding ultra mikro menghadirkan pemerataan sumber-sumber pembiayaan di semua level usaha,” kata Zabadi, Jumat (25/6/2021).
Dia menekankan bahwa pendekatan layanan yang diberikan oleh KSP dan holding adalah berbeda.
KSP sebagai lembaga koperasi berbasis keanggotaan, hanya memberikan layanan kepada anggota yang di dalamnya ada semangat memiliki dan gotong royong.
Baca juga: Ekonom: Ini Bukan Holding Ultra Mikro, Ini Akuisisi BRI
“Karena itu, kekhawatiran persaingan bunga pinjaman seharusnya tidak perlu ada, karena hal tersebut merupakan kesepakatan bersama dalam Rapat Anggota,” kata Zabadi.
Baca juga: Holding Ultra Mikro Dinilai Ciptakan Sentra UMKM di Luar Pulau Jawa
Ada pembagian sisa hasil usaha (SHU) yang adil terhadap semua anggota.
“Anggota memperoleh kemanfaatan lain sebagai bagian dari koperasi, tidak sekedar hanya mendapatkan layanan pinjaman,” kata Zabadi.
Zabadi meminta, ini saatnya KSP untuk semakin meningkatkan layananannya dan melihat potensi-potensi baru sebagai market yang akan menjadi pasar KSP.