Dua Perusahaan Digital Siap Catatkan Saham Perdana Bulan Ini
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, pelaku pasar akan antusias menyambut emiten teknologi digital yang akan melakukan IPO.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah perusahaan teknologi digital siap mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini.
Paling anyar, ada dua perusahaan digital akan IPO bulan ini, di antaranya yakni PT Bukalapak.com dengan kode saham BUKA.
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan, pelaku pasar akan antusias menyambut emiten teknologi digital yang akan melakukan IPO.
Baca juga: KKP Dukung Startup eFishery Tingkatkan Produksi Komoditas Perikanan Bernilai Ekonomi Tinggi
Selain kapitalisasi besar, nama brand juga sudah banyak dikenal serta meningkatnya minat penggunaan jasa teknologi di saat pandemi.
“Pasar juga akan melihat sisi nilai para perusahaan tersebut apakah murah atau mahal IPO-nya,” ujarnya, Kamis (8/7/2021).
Rovandi menyampaikan, strategi bisnis IPO membuat perusahaan digital dapat memperluas basis investasi para pemilik modal dalam negeri.
Di mana era digitalisasi menjadi potensi bagi perusahaan berbasis teknologi untuk terus tumbuh, apalagi di masa pandemi, sehingga dana yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan bisnis.
“Satu di antara tujuan IPO sendiri adalah untuk mencari dana segar dan bisa menjadi dana tambahan untuk mengembangkan serta membesarkan nama atau brand agar lebih terkenal lagi,” katanya.
Adapun fenomena perusahaan digital IPO marak dibicarakan sebelumnya karena adanya dokumen mini expose Bukalapak bocor ke publik.
Dikabarkan startup e-commerce asal Indonesia itu bakal melaksanakan IPO pada akhir Juli 2021 menggunakan kode BUKA dengan melepas sebanyak-banyaknya 25 persen saham dari total modal yang disetor dan ditempatkan.
Selain itu, kabarnya perusahaan sudah menunjuk setidaknya 5 penjamin emisi yang terbagi atas joint global coordinator, joint bookrunners, joint lead managing underwriters, dan domestic underwriters.
Lima penjamin emisi tersebut adalah UBS (global), BofA Securities, Mandiri Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, dan PT UBS Sekuritas Indonesia.
Bukalapak juga disebutkan akan menawarkan saham alokasi untuk karyawan alias employee stock allocation (ESA) sebanyak maksimal 0,1 persen dari total saham IPO yang ditawarkan.