Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Industri Pariwisata Diyakini Cepat Bangkit Pasca Pandemi, Ini Paket Pelesiran yang Bakal Booming

Pelaku industri wisata perlu menyiapkan paket wisata apa saja yang kira-kira akan dicari para wisatawan domestik maupun mancanegara.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Industri Pariwisata Diyakini Cepat Bangkit Pasca Pandemi, Ini Paket Pelesiran yang Bakal Booming
dok.
Webinar Wind Of Change Tourism Industry 2021, Sabtu (10/7/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelaku usaha di industri pariwisata Tanah Air disarankan tetap mempersiapkan diri untuk membuat paket-paket wisata menarik untuk menyambut arus kunjungan wisatawan jika kelak pandemi Covid-19 berakhir.

Budhi Tolfi, M Par, founder Komunitas ExotiKei yang bergerak di bidang pariwisata  mengatakan, sebenarnya banyak orang yang sudah jenuh dengan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung setahun lebih namun belum kunjung berakhir.

Karena itu, dia menyarankan pihak-pihak yang selama ini bergerak di industri pariwisata tetap optimis bahwa ke depan pandemi akan berakhir.

Mereka perlu menyiapkan paket wisata apa saja yang kira-kira akan dicari para wisatawan domestik maupun mancanegara.

"Semua itu harus disiapkan sebaik-baiknya. Wisawatan biasanya melepaskan diri dari kejenuhan lalu mencari pantai. Hingga saat ini, sudah banyak yang jenuh karena dikurung. Ini nanti suatu ketika saat pandemi, semua akan melepaskan kejenuhan itu agar merefleksi otak," kata Budhi pada diskusi webinar ''Wind Of Change Tourism Industry 2021'' yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta, Sabtu (10/7/2021) siang.

Dia menjelaskan, wisata laut atau wisata bahari masih akan sangat diminati wisatawan lokal dan domestik pasca pandemi nanti.

Baca juga: Phuket Thailand Mulai Terima Kembali Wisatawan Internasional, Syaratnya Harus Sudah Divaksin

"Mereka mau berenang, snorkling, diving. Mereka akan cari tempat yang banyak pantai yang bagus-bagus. Apalagi di Indonesia Timur tentu rekomendasi banyak dan itu mereka akan cari. Dimana mereka bisa melepas kejenuhan dengan menikmati alam," ujar Budhi.

Berita Rekomendasi

Budhi mengatakan, wisatawan juga masih akan mencari jenis wisata yang menawarkan banyak hal seperti wisata petualangan yang menantang.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Tajam, Pemerintah Tunda Buka Kembali Pariwisata Bali

"Mereka juga suka yang berpetualang, climbing, hiking, atau wisata yang memicu andrenalin," ujarnya.

"Mereka juga akan cari dari segi spiritual. untuk agar mereka menyendiri dan bermeditasi. Mereka bisa olahraga Yoga, Nah tinggal bagaimana sustainable-nya. Supaya mereka benar-benar nyaman," jelas Budhi.

Baca juga: BNPB: Industri Pariwisata Rentan Terhadap Bencana jika Tak Dikelola dengan Baik

"Mereka (wisatawan) juga ingin membuat kerajinan tangan disana, nah, mereka yakni para wisatawan juga imgin terlibat dalam proses membuatnya, nah itu harus dikembangkan," beber Budhi.

Ismayanti S.Tr.Par.,M.Sc, penulis dan konsultan pariwisata mengatakan. ada hal yang bisa dilakukan untuk setidaknya agar inustri pariwisata berjalan.

Menurutnya, siapapun bisa berperan dengan cara apapun. Termasuk cara untuk mengiklankan tentang suatu objek wisata.

"Kita bisa menjadi sebagai voluntier. Misalnya supaya teman-teman berpikir ayo setidaknya kita belanja dari tempatnya (produk lokal). Bangun networking agar bisa kreatif. Banyak wadah yang bisa dilakukan kolaborasi. Ikutii wbinar dan ambil ilmu para nara sumber," kata Ismayanti.

"Saya merasa dengan adanya WFH, intensitas saya ikut webinar justru lebih banyak. Dengan banyak diskusi akan banyak ide yang akan muncul, banyak sekali hal-hal yang bisa dicek di sosial medianya Kemenparekraf, misalnya tentang sektor ekonomi kreatif, semua ada disitu," imbuhnya.

Siapkan Strategi Promosi

Bicara tentang strategi mempromosikan destinasi wisata, Ismayanti mengatakan pertama-tama buatlah konten yang menarik. Yakni, konten-konten yang didalamnya ada interaksi yang kemudian mendapat informasi.

Misalnya melalui konten virtual tour.

"Tentu harus buat konten-konten unik, sehingga bikin orang banyak bertanya. Sehingga nanti akan ada ruang dan interaksi. Kita bisa (buat konten) tanya pemandu yang mengajak kita jalan-jalan. Ceritakan saja kondisinya," saran Ismayanti.

"Kita nanti bisa coba mempraktikkan, misalnya bagaimana bisa melipat batik yang benar. Jadi melipat batik itu jangan asal-asalan ada ilmunya. Sehingga yang melihat nanti ada ketertarikan," jelas Ismayanti.

GM Luminor Hotel Banyuwangi Ferdian Indrayana yang juga jadi pembicara di webinar ini menjelaskan dalam keadaan pandemi covid-19 ini kreativitas pelaku wisata tetap perlu diutamakan. 

Misalnya, untuk pelaku bisnis perhotelan, bisa menyiapkan promo dan berikan diskon yang menarik.

"Dalam situasi apapun yang dibutuhkan adalah tidak boleh berhenti kreatifitas dan hope (harapan) tidak boleh berhenti dalam situasi PPKM. Ada banyak cara agar perhotelan tetap bisa berjalan dan tidak terpuruk," ungkapnya.

"Misalnya, beri diskon bagi yang sudah divaksin, bisa juga diskon untuk pemegang bukti sudah di antigen dan sebagainya yang penting keep kreatif. Intinya juga harus ada hope-nya," kata Ferdian Indrayana.

Webinar ''Wind Of Change Tourism Industry 2021' juga menghadirkan Dr. Hayu Lusianawati, S.TP,M.S dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Sahid Jakarta sekaligus dosen pengampu mata kuliah Wirausaha Komunikasi Industri Pariwisata dan Reza Saputra, dari penyelenggara webinar.

Webinar diikuti peserta dari kalangan mahasiwa Usahid dan sejumlah mahasiswa dari kampus lain seperti Universitas Islam Negeri Jakarta, Universitas Trisakti dan lain-lain.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas