Bank Indonesia Catat Aliran Modal Asing Masuk Rp640 Miliar di Pekan Kedua Juli
Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia periode 5 Juli 2021 hingga 8 Juli 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, terdapat aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan domestik di pekan kedua Juli 2021.
Berdasarkan data transaksi Bank Indonesia periode 5 Juli 2021 hingga 8 Juli 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 640 miliar atau 0,64 triliun.
“Nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp0,64 triliun terdiri dari beli neto di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sebesar Rp1,20 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,56 triliun,” jelas Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono dalam keterangannya, Minggu (11/7/2021).
Baca juga: Kamrussamad Minta Vaksinasi di Sektor Perbankan Dipercepat
Sehingga, berdasarkan data setelmen selama 2021 (year to date/ytd), nonresiden beli neto tercatat senilai Rp9,41 triliun.
perkembangan harga pada minggu kedua Juli 2021 masih relatif terkendali, dan diperkirakan inflasi terjadi sebesar 0,02 persen (month to month/mtm)
Perkiraan tersebut berdasarkan survei pemantauan harga pada minggu kedua Juli 2021.
Sebelumnya Erwin juga melaporkan, perkiraan inflasi Juli 2021 secara tahun kalender sebesar 0,76 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (year on year/yoy).
“Penyumbang utama inflasi Juli 2021 sampai dengan minggu kedua yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,03 persen (mtm), tomat, bawang merah, bayam, kangkung dan kacang panjang masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm),” jelasnya.
Baca juga: Bank Indonesia Naikkan Batas Nominal Penarikan Uang Tunai di Mesin ATM Jadi Rp 20 Juta
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Selain itu pihaknya akan melakukan berbagai langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.