Obsesi Menteri Sandiaga, Kelak Holding BUMN Pariwisata Bisa Melantai di Pasar Modal
Sandiaga Uno berharap Aviata kelak bisa melantai di pasar modal melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menaruh harapan agar induk holding BUMN pariwisata PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau Aviata kelak bisa melantai di pasar modal melalui penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO).
"Holding pariwisata harapannya kita bisa memetakan. Karena kita punya banyak potensi wisata di Indonesia yang belum dioptimalkan. Tentu juga suatu saat harapannya bisa IPO jadi perusahaan publik yang dimiliki masyarakat," kata Sandiaga dalam video conference, Senin (12/7/2021).
Menurutnya, Aviata menjadi langkah strategis untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan dengan kebijakan komprehensif dan kebijakan tersinkronisasi secara baik.
"Ini menyangkut perusahaan-perusahan besar dan sangat bersinggungan kebijakan kita di Kemenparekraf. Kami ingin secara berkesinambungan mewujudkan pariwisata era baru yaitu personalize, customize, localize, and smaller in size," tukasnya.
Baca juga: Industri Pariwisata Diyakini Cepat Bangkit Pasca Pandemi, Ini Paket Pelesiran yang Bakal Booming
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan peraturan pemerintah (PP) terkait perubahan nama dan fungsi PT Survei Udara Penas (Persero) menjadi Aviata sudah terbit.
Baca juga: Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Inggris, Dubai dan Turki Masuk dalam Daftar Merah
Tiko menerangkan saat ini progresnya melakukan inbreng lima perusahaan ke dalam Penas.
"Di akhir Juli ini mengenai fungsi baru dari Penas ini Termasuk inbreng perusahaan-perusahaan di bawahnya," kata Kartika Wirjoatmodjo dalam rapat kerja Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/7/2021).
Pembentukan holding ini akan dilakukan melalui tiga tahap penataan dan pengembangan portofolio sub kluster.
Tahap pertama pada PT Angkasa Pura I (Persero), PT Angkasa Pura II (Persero), PT Hotel Indonesia Natour (Persero), PT Sarinah (Persero), dan PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero).
Kedua pada ITDC dengan target kuartal IV, kemudian tahap ketiga mencakup PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Aviata diusulkan mendapat penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 9,318 triliun tahun depan.