Garuda Indonesia Bukukan Pendapatan Usaha pada 2020 Mencapai Sebesar Rp 20,28 Triliun
Berkurangnya beban operasional usai dilakukan upaya renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Maskapai Garuda Indonesia dalam laporan keuangan tahun buku 2020, mencatat pendapatan usaha sebesar 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp 20.28 triliun.
Pendapat usaha sebesar 1,4 miliar dolar AS tersebut, dalam laporannya ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar 1,2 miliar dolar AS, pendapatan penerbangan tidak berjadwal 77 juta dolar AS dan lini pendapatan lain sebesar 214 juta dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra mengatakan, perusahaan juga mencatat adanya penurunana beban operasional penerabngan sebesar 36,13 persen menjadi 1,6 miliar dolar AS dari sebelumnya di 2019 sebesar 2,5 miliar dolar AS.
Menurut Irfan, berkurangnya beban operasional penerbangan ini karena adanya langkah strategis efisiensi biaya yang salah satunya melalui upaya renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya operasional penunjang lainnya yang dioptimalkan oleh Perusahaan.
Baca juga: Marwan Jafar: Perlu Upaya Serius Selamatkan Garuda
"Melalui upaya tersebut, saat ini Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan beban biaya operasional hingga 15 juta dolar AS per bulannya," ucap Irfan dalam keterangannya, Jumat (16/7/2021).
Sementara itu Garuda Indonesia juga mencatat pertumbuhan angkutan kargo hingga Mei 2021 mengalami peningkatan sebesar 35 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020.
Irfan menjelaskan kinerja bisnis kargo Garuda Indonesia sendiri pada akhir 2020 tercatat menyentuh angka 99 persen dari performa angkutan kargo sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Melihat tren pertumbuhan angkutan kargo ini, kami terus melakukan optimalisasi utilitas armada untuk penerbangan kargo yang dapat menunjang aktivitas direct call komoditas ekspor unggulan," ucap Irfan.
Ia juga menjelaskan, untuk mendukung penerbangan kargo ini pihaknya menambah dua pesawat passenger freighter yang kini melayani sejumlah penerbangan kargo domestik maupun internasional.