Usaha Mikro dan Kecil Sulit Dapat Pinjaman Bank, Tiga Faktor Ini Alasannya
Sektor usaha mikro dan kecil harus mendapat perhatian serius Pemerintah, karena keberadaan mereka berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menegaskan, sektor usaha mikro dan kecil harus mendapat perhatian serius Pemerintah, karena keberadaan mereka berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Namun Piter menilai, kelas usaha ini dinilai sulit berkembang lantaran kesulitan mendapatkan akses ke pembiayaan formal seperti Bank.
Karena terdapat tiga alasan mengapa perbankan sulit memberikan fasilitas pembiayaan
“Pertama, usaha mikro kecil umumnya tidak bankable, alias tidak memiliki pencatatan atau pembukuan yang memadai,” ujar Piter dalam diskusi daring seputar UMKM, Jumat (16/7/2021).
“Bahkan keuangan tercampur antara uang pribadi dan usaha,” sambungnya.
Yang kedua, umumnya usaha mikro dan kecil memiliki tingkat risiko yang tinggi. Karena sangat bergantung kepada pemilik atau pengelola, dan tidak memiliki sistem.
Baca juga: Blibli Ajak UMKM Go Digital dengan Bergabung ke Ekosistemnya
Dan alasan yang ketiga, usaha mikro kecil tidak memiliki collateral (jaminan) tambahan.
Maka dari itu Piter menyebut, sebenarnya ada 3 langkah pendekatan yang bisa dilakukan lembaga pengembang usaha mikro dan perbankan untuk mendukung usaha mikro kecil dapat naik kelas menjadi menengah kemudian besar.
Baca juga: Pemerintah Klaim Sudah Cairkan Rp 51,2 Triiun Anggaran PEN ke UMKM Sampai Awal Juli
Pendekatan yang dimaksud adalah pendekatan pelatihan dan pendampingan, pendekatan kelompok tanggung renteng, dan pendekatan berupa bantuan penjaminan dari pemerintah.
Baca juga: Resmi Rilis, Vtube 3.0 Fasitasi UMKM Promosikan Produk di Aplikasinya
“Dalam rangka membiayai dan mengembangkan usaha mikro, umumnya ada pendekatan-pendekatan yang harus dikembangkan oleh lembaga-lembaga pengembang usaha mikro dan usaha kecil,” ungkap Piter.
“Pendekatanpendekatan tersebut sudah terbukti sangat membantu di dalam upaya mengembangkan usaha mikro dan kecil. Dan ada beberapa bank yang sudah menggunakan pendekatan tersebut,” pungkasnya.