Sri Mulyani akan Lakukan Apapun untuk Selamatkan Warga Negara dan Perekonomian Indonesia
Buku ini menghadirkan sebuah cerita dan sekaligus edukasi bagi rakyat Indonesia, sehingga mereka tidak hanya bicara tentang hutang sebagai stigma
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati hadir di tengah peluncuran buku yang berjudul "Mengarungi Badai Pandemi" secara daring.
Buku ini ditulis oleh jajaran pegawai Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan.
"Buku ini ditulis oleh tim penulis yang sungguh sangat kreatif menangkap sisi-sisi kemanusiaan dan menyampaikan tantangan yang dihadapi," ujarnya melalui laman kemenkeu.go.id, Senin (26/7/2021).
Sri Mulyani menyebut pandemi Covid-19 adalah suatu tantangan luar biasa yang tidak hanya mengancam jiwa manusia, juga mampu mempengaruhi dan mengoyak perekonomian suatu negara.
Baca juga: TotalEnergies Rampungkan Instalasi Panel Surya Kedua untuk Chandra Asri Petrochemical
Semua negara di dunia menurut dia, menggunakan instrumen kebijakan untuk bisa menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonomi, serta keuangan.
Hal itu membutuhkan respon kebijakan yang juga extraordinary, satu di antaranya adalah APBN yang harus menjawab begitu banyak tantangan di masa pandemi ini.
Di antaranya kebutuhan untuk meningkatkan anggaran di bidang kesehatan, bantuan sosial, membantu masyarakat, membantu pemerintah daerah dan menjaga perekonomian.
Adapun, eks direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, kondisi pandemi membuat kebutuhan belanja negara meningkat untuk penanganan Covid-19.
Di sisi lain sektor penerimaan negara terganggu karena perekonomian tidak bekerja optimal, sehingga diperlukan tambahan pembiayaan untuk merespon defisit APBN.
"Kami di Kementerian Keuangan merespon dengan whatever in take, apapun kita lakukan untuk menyelamatkan warga negara dan perekonomian Indonesia," kata dia.
Sekadar informasi, buku ini berisi cerita dan kisah dibalik layar para pengelola surat utang negara yang bekerja secara luar biasa keras, profesional, tapi manusiawi.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Bilang, Pandemi Jadi Momentum Baik Pelajari Dinamika Ekonomi Global
Mereka adalah manusia-manusia biasa seperti rakyat Indonesia lainnya, juga adalah orang tua atau anak dari masing-masing keluarganya yang harus bergelut untuk menjalankan tugas yang luar biasa ini dan kadang-kadang dihadapkan pada sebuah ujian.
"Saya berharap buku ini akan mampu menghadirkan sebuah cerita dan sekaligus edukasi bagi rakyat Indonesia, sehingga mereka tidak hanya bicara tentang hutang sebagai stigma.
Namun, dia bisa memahami sebuah instrumen yang dijaga secara profesional, prudent, dan bertanggung jawab," pungkas Sri Mulyani.