Pengusaha Nilai Bantuan Modal Usaha dari Pemerintah Bisa Bangkitkan Ekonomi Nasional
Para pelaku usaha mikro kecil dapat memanfaatkan modal tersebut sebaik mungkin dan tidak memakai untuk keperluan lain
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) DKI Jakarta menyatakan Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang disalurkan di Istana Negera bentuk kepekaan terhadap kelompok usaha mikro.
Ketua Umum HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan saat ini momentum yang paling tepat pelaku usaha mikro kecil menerima bantuan modal.
“Banpres ini diharapkan akan mampu menggerakkan ekonomi akar rumput dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan konsumsi rumah tangga serta pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional,” kata Sarman, Sabtu (31/7/2021).
Baca juga: Tambah Modal Bisnis dengan Meyakinkan Investor, Pakai Cara Ini Yuk
Pemerintah juga telah mengizinkan pelaku usaha mikro membuka usahanya walaupun dengan jam yang dibatasi dengan prokes yang ketat.
Sarman memandang keputusan tersebut sudah sangat mempengaruhi psikologi pelaku usaha mikro untuk dapat bangkit.
“Para pelaku usaha mikro kecil dapat memanfaatkan modal tersebut sebaik mungkin dan tidak memakai untuk keperluan lain kecuali untuk menambah modal usaha,” tambahnya.
Pemerintah mengalokasikan anggaran banpres produktif sebesar Rp 15,3 triliun dengan target penerima sebanyak 12,8 juta pelaku usaha mikro dan kecil dengan jumlah bantuan modal sebesar 1,2 juta per usaha mikro kecil.
“Kita harapkan target penerima bantuan modal ini dipriorotaskan pada pelaku usaha mikro kecil yang ada di Pulau Jawa dan Bali yang sangat terdampak langsung akibat kebijakan PPKM darurat dan masuk dalam zona merah,” ucapnya.
Baca juga: Afiliasi e-Commerce Bantu Influencer Mikro Raup Cuan Lebih Besar
HIPPI menekankan perekonomian Jawa dan Bali sangat strategis terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, di mana hampir 59 persen pertumbuhan ekonomi nasional ditopang oleh perekonomian Jawa, termasuk juga konsumsi rumah tangga 60 persen ditopang dari Pulau Jawa.
Artinya jika perekonomian di Pulau Jawa cepat pulih dan tumbuh maka otomatis pertumbuhan ekonomi nasional juga akan mengalami pertumbuhan yang positif.
“Jangan sampai bantuan Bapres Produktif Usaha Mikro (BPUM) ini salah sasaran,karena jika penyalurannya tepat sasaran tentu dampaknya akan dapat kita rasakan dengan indikator konsumsi rumah tangga kita akan semakin naik dan akan memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” tuntasnya.