Dukung Produk Domestik Go Export, Wamendag Jerry Pakai Jam Tangan Buatan Lokal
Jerry Sambuaga, mengatakan, perlu ada kebanggaan dan kecintaan terhadap produk dalam negeri utamanya produk-produk UMKM.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semua pihak harus memberikan dukungan kongkret untuk menyokong produk-produk Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM).
Dukungan tersebut salah satunya ditunjukkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dengan mempunyai 13 program kerja untuk mendukung UMKM go Ekspor.
Dukungan Kemendag itu, mulai dari pendampingan desain produk dan standarisasi hingga pameran dan misi dagang.
Baca juga: Wamendag Jerry Jajal Langsung Makan 20 Menit di Warung, Ini Hasilnya
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga, mengatakan, perlu ada kebanggaan dan kecintaan terhadap produk dalam negeri utamanya produk-produk UMKM.
Hal ini dikatakan Wamendag saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Gempar Talks yang berjudul “UMKM Menuju pasar Dunia” beberapa waktu lalu.
Baca juga: Wamendag Berharap Presidensi Indonesia di G20 Bisa Dongkrak Ekonomi RI
Pada kesempatan itu, Wamendag mengajak semua pihak untuk menekankan bahwa pengertian cinta dan bangga produk dalam negeri harus diwujudkan dengan membeli dan menggunakan produk dalam negeri pula. Ia mengatakan itu sambal menunjukkan kebanggaannya dalam mengenakan hamper semua produk dalam negeri setiap hari, salah satunya jam tangan.
“Ini produk asli bikinan anak-anak Bandung, mulai dari desain, bahan baku hingga perakitan. Bahan kayunya dari Pulau Siau di Sulawesi Utara. Diolah dan didesain sedemikian rupa oleh anak-anak muda yang kreatif sehingga bisa menghasilkan jam tangan yang estetis dan artisitik,” ujar Jerry yang mengenakan salah satu jam tangan produk UMKM lokal.
Baca juga: Wamendag Tegaskan Investor Kripto Harus Ikuti Batasan Regulasi
Bukan hanya jam tangan, Wamendag pecinta batik itu juga menunjukkan berbagai penggunaan produk dalam negeri dalam kegiatan sehari-harinya. Tetapi menurutnya, intinya bahwa produk dalam negeri harus mendapat tempat di pasar domestik. Karena dengan pembelian dan pemakaian, produk dalam negeri bisa berkembang. Artinya, ada support dan insentif dari pasar dalam negeri sehingga produk domestik bisa terus meningkat dari segi standar dan kualitasnya.
"Kalau produk dalam negeri digunakan pasti produsen akan dapat untung. Dari situ akan ada insentif buat pengembangan produk dan kapasitas produksi. Pada gilirannya tentu akan makin bisa bersaing di pasar internasional," tegas Jerry.
Gairah UMKM untuk menembus pasar ekspor sangat meningkat beberapa tahun belakangan ini. Ini seiring dengan program peningkatan ekspor yang terus disuarakan oleh Presiden Joko Widodo. Menurut data Kemendag, beberapa produk ekspor kita mencatat pertumbuhan tertinggi, antara lain kopi, teh, rempah, produk olahan daging dan ikan serta rajutan. Banyak dari produsen produk-produk tersebut adalah UMKM.
Kinerja perdagangan Indonesia luar negeri Indonesia sendiri terus mencatat trend bagus dari segi nominal. Pada Bulan Juni volume ekspor Indonesia non migas Indonesia mencatat rekor tertinggi melampaui record yang telah lama dicatat di Agustus 2011.
Total volume ekspor Indonesia pada Bulan Juni 2021 adalah sebesar US$ 18,5 miliar. Trend bagus ini membuktikan keseriusan pemerintah dan pengusaha untuk meningkatkan kontribusi ekspor pada PDB Nasional.
Ke depan, Kemendag menurut Jerry ingin meningkatkan sinergi dan kolaborasi agar seluruh pelaku usaha makin Berjaya di pasar internasional. Untuk itu, Wamendag mengharapkan para pelaku usaha untuk tidak segan-segan berkonsultasi dengan perangkat institusi kementerian perdagangan termasuk FTA Center yang tersebar di 5 kota besar di Indonesia.
artikel ini sudah tayang di KONTAN, dengan judul: Dukung produk UMKM go export, Wamendag ajak masyarakat gunakan produk dalam negeri