BI Tambah Likuiditas Pasar Uang dan Perbankan Rp 101,1 Triliun
BI menyatakan penguatan strategi operasi moneter terus dilakukan untuk memperkuat efektivitas kebijakan akomodatif.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan penguatan strategi operasi moneter terus dilakukan untuk memperkuat efektivitas kebijakan akomodatif.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pihaknya juga melanjutkan penambahan likuiditas ke pasar uang dan perbankan di tahun ini.
Baca juga: Sebaran Corona 6 Agustus 2021 di 34 Provinsi: Jawa Barat 4.580, NTT Masuk 3 Wilayah Kasus Terbanyak
"Bank Indonesia telah menambah likuiditas atau quantitative easing di perbankan sebesar Rp 101,1 triliun hingga 19 Juli 2021," ujarnya saat konferensi pers "KSSK Triwulan III 2021" secara virtual, Jumat (6/8/2021).
Pembelian SBN di pasar perdana sebagai bagian dari sinergi kebijakan BI dan pemerintah untuk pendanaan APBN 2021 juga berlanjut.
Baca juga: Cara Download Sertifikat Vaksin Covid-19 ke-1 di pedulilindungi.id atau via Aplikasi di HP
Hingga 19 Juli 2021, pembelian SBN di pasar perdana tercatat sebesar Rp 124,13 triliun yang terdiri dari Rp 48,67 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp 75,46 triliun melalui mekanisme Greenshoe Option (GSO).
Selanjutnya, Perry menambahkan, BI melakukan akselerasi pendalaman pasar keuangan termasuk melalui implementasi Electronic Trading Platform (ETP) Multimatching.
"Khususnya pasar uang rupiah dan valas serta percepatan pendirian Central Counterparty (CCP)" pungkasnya.