Semester I 2021, SMF Cairkan Dana Rp 3,66 Triliun ke Lembaga Penyalur KPR
SMF telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp3,66 triliun selama semester I 2021.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF telah berhasil menyalurkan pinjaman kepada penyalur kredit pemilikan rumah (KPR) sebesar Rp3,66 triliun selama semester I 2021.
Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, kinerja perseroan tetap tumbuh dengan baik di tengah pandemi baik melalui penyaluran pinjaman (pembiayaan) kepada Lembaga Penyalur KPR, serta pendapatan usahanya.
"Saat ini perseroan mengoptimalkan peran dan fungsinya sebagai fiscal tools Pemerintah dalam mendorong bangkitnya industri perumahan baik dari sisi supply maupun demand sesuai perluasan mandat yang telah diberikan,” ujar Ananta dalam konferensi pers virtual, Kamis (6/8/2021
Dia juga menjelaskan, secara kumulatif total akumulasi dana yang dialirkan dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan dari tahun 2006 sampai dengan 30 Juni 2021, mencapai sebesar Rp72,80 triliun.
Baca juga: Dirut BTN Sebut Sektor Perumahan Masih Bisa Tumbuh di 2021
Nilai tersebut terdiri dari pembiayaan sebesar Rp 59,86 triliun, sekuritisasi KPR sebesar Rp12,78 triliun dan pembelian KPR sebesar Rp156 miliar.
Baca juga: Kinerja LPKR Melesat Berkat Proyek Landed Homes
Dana yang telah disalurkan telah membiayai 1,13 juta debitur KPR, yang terdiri dari 62,12 persen pembiayaan, 16,45 persen KPR FLPP, 21,3 persen sekuritisasi dan 0,13 persen pembelian KPR.
Baca juga: Bank Nobu Inisiasi Akad Kredit KPA Drive Thru, Tanda Tangan Tanpa Perlu Turun Mobil
SMF juga melaporkan,total aset perseroan sampai dengan Semester I Tahun 2021 ini tercatat sebesar Rp 31,95 triliun.
Angka tersebut naik 8,97 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp29,32 triliun.
Laba bersih semester I tahun 2021 mencapai Rp 310 miliar naik 27,58 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 243 miliar.