Minimalisir Ekses Gejolak Pasar, Investor Dianjurkan Inves di Reksa Dana Pasar Uang
Investor disarankan berinvestasi di reksa dana pasar uang untuk meminimalisir dampak gejolak pasar yang menekan kinerja reksa dana saham.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat pandemi Covid-19, investor disarankan berinvestasi di reksa dana pasar uang untuk meminimalisir dampak gejolak pasar yang menekan kinerja reksa dana saham.
"Mengingat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia maupun proses pemulihan ekonomi yang masih terbatas, saat ini merupakan kesempatan yang baik buat investor untuk mengevaluasi kembali portofolionya dan mempertimbangkan reksa dana pasar uang,” kata Direktur PT Insight Investments Management (Insight), Ria M. Warganda, Kamis (12/8/2021).
Menurut Ria, Insight memiliki produk reksa dana pasar uang yang potensi imbal hasilnya lebih menarik dibandingkan deposito, yakni Reksa Dana Pasar Uang Insight Money (I-Money).
Baca juga: Bahana TCW dan DBS Ajak Inves di Pasar Keuangan AS Lewat Reksadana Ekuitas Syariah USD
“Reksa dana ini bisa menjadi pilihan bagi investor untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan deposito,” ujarnya.
Ria menjelaskan, strategi pengelolaan Reksa Dana Pasar Uang I-Money memprioritaskan tiga aspek, yaitu konsep produk yang dapat menjadi pilihan bagi investor untuk mendapatkan potensi imbal hasil lebih menguntungkan.
Baca juga: Beli Reksadana di Aplikasi Pluang Kini Bisa Pakai Gopay
Kemudian, pengelolaan reksa dana yang memprioritaskan sudut pandang investor dan tetap disesuaikan dengan tingkat risiko relatif lebih aman, serta stabil.
Terakhir, pengelolaannya ditangani tim manajer investasi yang berpengalaman dan secara rutin melewati proses monitoring.
Reksa Dana Pasar Uang I- Money, dinilai mampu menghasilkan kinerja investasi optimal untuk jenis produk reksa dana pasar uang, dikarenakan strategi investasinya menempatkan dana pada obligasi korporasi tenor pendek dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
Baca juga: OJK: Investor Ritel Melek Keuangan Dapat Lindungi Dirinya Sendiri dari Penipuan
"Selebihnya kami alokasikan secara selektif pada deposito bank untuk menjaga likuiditas," ucapnya.
Ria memaparkan, kinerja Reksa Dana I-Money sepanjang tahun berjalan per 31 Juli 2021 berhasil mencatatkan kenaikan 3,31 persen, dan ini mampu mengungguli benchmark yang hanya meningkat 2,08 persen.
"Reksa Dana I-Money kami posisikan untuk mampu menawarkan potensi imbal hasil lebih menarik dibandingkan dengan deposito dengan penerapan strategi investasi dengan risiko yang relatif kecil dan stabil," ujar Ria.