Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Arief Poyuono Sebut Garuda Indonesia Tidak Masuk Holding BUMN Aviasi karena Punya Utang Besar

Banyak langkah efisiensi harus dilakukan Garuda, misalnya adalah terkait penerbangan berjadwal.

Penulis: Yanuar Nurcholis Majid
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Arief Poyuono Sebut Garuda Indonesia Tidak Masuk Holding BUMN Aviasi karena Punya Utang Besar
Kemenpar
Garuda Indonesia 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak masuknya PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ke dalam Holding BUMN Aviasi dinilai karena persoalan keuangan perseroan.

Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu Arief Poyuono mengatakan, tidak masuknya Garuda ke holding aviasi mungkin saja dengan alasan tertentu, di antaranya utang besar.

"Karena Garuda kan punya utang hampir Rp 70 triliun. Nah, kalau default, holding harus bertanggung jawab juga," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews, belum lama ini.

Sementara, penunjukan anak usaha yakni Citilink sebagai bagian Holding BUMN Aviasi dinilai tepat karena dari sisi keuangan tidak berat dan ada di bisnis maskapai berbiaya rendah.

Poyuono menjelaskan, banyak langkah efisiensi harus dilakukan Garuda, misalnya adalah terkait penerbangan berjadwal.

Baca juga: Jumlah Komisaris Garuda Indonesia Berkurang untuk Efisiensi, Ini Kata Pengamat

"Mau penuh tidak penuh harus terbang, mungkin bisa bikin code sharing dengan penerbangan lainnya yang sama jadwal dan tujuan. Jika penumpang tidak penuh dialihkan ke airlines lainnya, sehingga tidak rugi," katanya.

Berita Rekomendasi

Adapun, target untuk bisa kembali mencetak laba menurutnya sangat berat terwujud di tahun ini akibat dampak pandemi.

"BEP (break even point) saja sudah syukur karena memang pasar lagi menurun banget akibat pandemi Covid-19," kata Poyuono.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas