Di Tengah Pandemi, Diamond Citra Propertindo Cetak Laba Rp 11,164 Miliar
Diamond Citra Propertindo Tbk atau DADA mencatat adanya perbaikan kinerja di tengah pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten properti PT Diamond Citra Propertindo Tbk atau DADA mencatat adanya perbaikan kinerja di tengah pandemi Covid-19 yang telah memasuki tahun kedua.
Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 11,165 miliar sepanjang tahun 2020.
Jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 11,164 miliar.
Baca juga: Jaga Stabilitas Makroekonomi dan Sistem Keuangan, BI Siapkan Langkah Ini
Rinciannnya, Rp 1,116 miliar disisihkan sebagai dana cadangan sesuai dengan ketentuan Pasal 70 Undang Undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sisanya sebesar Rp 10,047 miliar ditetapkan sebagai laba ditahan Perseroan untuk memperkuat permodalan jangka panjang dan dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis serta rencana investasi Perseroan.
“Di tengah berbagai tantangan dalam dua tahun belakangan ini, Diamondland dapat membukukan kinerja yang positif kendati secara umum mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelum pandemi,” jelas Presiden Direktur Diamond Citra Propertindo Adam Bilfaqih, usai pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, Kamis (19/8/2021).
Baca juga: Jababeka Morotai dan Binamitra Kwartasedaya Kerja Sama Bangun Street Mall di KEK Morotai
Perseroan mencermati adanya perubahan pola pasar properti yang menjadi lebih optimis sejak awal tahun 2021.
“Permintaan masyarakat dan konsumen terhadap produk-produk properti mulai tumbuh.
Kondisi ini terjadi pada sejumlah pengembangan proyek yang dilakukan perseroan, khususnya di pasar apartemen low rise,” ujarnya.
Baca juga: 8 Toyota Gazoo Racing Resmi Hadir di Indonesia
Managing Director Diamond Citra Propertindo, Bayu Setiawan menjelaskan secara umum kinerja perusahaan untuk tahun buku 2020 dipengaruhi secara signifikan oleh pandemi covid-19 dengan konsekuensi ekomomi.
Terutama aktivitas penjualan secara langsung yang terkendala dengan kebijakan pembatasan fisik sebagai bagian dari protokol kesehatan.
“Untuk itu Perseroan mengambil langkah strategis dengan mengoptimalkan program promosi yang berbeda dan menarik melalui saluran pemasaran daring (online) dan luring (offline) yang intensif untuk menjaga penjualan tetap progresif,” papar Bayu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.