Analis Prediksi IHSG Menguat Pekan Ini, Apa Saja Indikatornya?
Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, kekhawatiran tapering oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mulai mereda.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, kekhawatiran tapering oleh Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed mulai mereda.
Tetapi, dia mengungkapkan, pelaku pasar akan memperhatikan hasil dari Jackson Hole, apakah Chairman the Fed Jerome Powell akan memberi sinyal perubahan kebijakan the Fed.
Baca juga: Pekan Ini, Pelaku Pasar Masih Fokus Wacana Tapering AS
"Pasar mungkin akan konsolidasi menantikan pertemuan ini yang hasilnya mungkin baru ketahuan akhir Agustus. Sementara, IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 5.884 hingga 5.947 dan resistance di level 6.110 sampai 6.263," ujar dia melalui risetnya, Senin (23/8/2021).
Selanjutnya, menurut data Departemen Tenaga Kerja AS, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 14 Agustus 2021 mencapai 348.000.
Baca juga: IHSG Berpeluang Lanjutkan Penguatan
Hans menyampaikan, angka ini di bawah perkiraan Dow Jones untuk 365.000 dan mengalami penurunan 29.000 dari pekan sebelumnya.
Ini merupakan klaim terendah sejak 14 Maret 2020, tepat ketika deklarasi pandemi Covid-19 terjadi dan mengirim ekonomi AS ke dalam resesi terdalam, tapi terpendek dalam catatan.
Adapun, indeks manufaktur Philadelphia Fed mengalami penurunan menjadi 19,4 dari sebelumnya 21,9, meski angka tersebut masih mengindikasikan adanya ekspansi.
Angka ini masih di bawah konsensus 22 ekonom serta data housing start turun 7 persen pada Juli menjadi 1,534 juta unit, data ini jauh di bawah ekspektasi.
"Goldman Sachs memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi untuk kuartal III menjadi 5,5 persen dari 9 persen, Goldman Sachs juga melihat inflasi yang lebih tinggi dari ekspektasi untuk sisa tahun ini. Data tenaga kerja Amerika Serikat membaik, tapi data ekonomi menunjukan perlambatan," pungkas Hans.