Ilmu Astronacci Alat Analisis IHSG Dijadikan Disertasi, Gema Goeyardi Sabet Dua Rekor MURI
Astronacci International smerayakan keberhasilan Gema Goeyardi, Founder dan CEO Astronacci International yang menyelesaikan program doktoral
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Astronacci International secara daring merayakan keberhasilan Gema Goeyardi, Founder dan CEO Astronacci International yang baru saja menyelesaikan program doktoralnya serta memperoleh dua rekor dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) melalui Youtube Astronacci International pada Selasa, 24 Agustus 2021.
Sambutan secara langsung diberikan Jaya Suprana sebagai founder MURI yang sangat mendukung pencapaian Doktor Gema.
Baca juga: IHSG Kembali Berpotensi Menguat, Saham Properti Bisa Jadi Pilihan
Gema Goeyardi menyelesaikan disertasinya yang berjudul ‘Metode Analisis Keuangan Berdasarkan Astrologi, Fibonacci dan Astronacci untuk Menentukan Tanggal Pembalikan Arah IHSG dan Harga Gold di masa Mendatang’ yang Lulus dengan ‘Sangat Memuaskan’ dengan IPK 3.66 pada sidang terbuka pada Senin, 16 Agustus 2021 silam.
Melalui disertasinya, Gema Goeyardi memperoleh dua rekor dunia oleh MURI atas pencapaiannya, sebagai orang Indonesia yang pertama membuat Disertasi S3 dan jurnal internasional ilmiah yang dipublikasikan oleh SCOPUS dengan menggunakan keilmuan Astrologi, Fibonacci, dan Astronacci untuk analisis IHSG dan Gold.
Baca juga: Analis Prediksi IHSG Menguat Pekan Ini, Apa Saja Indikatornya?
“Saya berterima kasih pada MURI atas pemberian dua rekor sekaligus di mana ini menambah koleksi rekor MURI saya dengan total tujuh rekor MURI sejak 2014 hingga 2021” ujar Gema, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 924/8).
Dia berharap hidupnya dapat menjadi salah satu alasan Indonesia dapat berbangga di mata internasional dan terus dapat memberi kontribusi pada negara.
“Puji syukur ke hadirat Tuhan atas anugerah yang diberikan sehingga pada hari Senin, 16 Agustus 2021 saya telah menyelesaikan perjalanan selama enam tahun untuk menjadi seorang Doktor di Ilmu Manajemen,’ ujar Gema Goeyardi.
Kata dia, ini merupakan pencapaian tertinggi dalam dunia akademi dimana selama 14 tahun berjuang memperkenalkan keilmuan Astronacci pada dunia dan Indonesia khususnya, dengan
disertasi dan jurnal yang diterima international serta gelar Doktor yang Tuhan percayakan maka ini bukti bahwa Astronacci bukanlah cocoklogi seperti tudingan sinis para skeptikal, tetapi sudah resmi menjadi keilmuan analisis baru untuk pasar saham dan Gold.
"Jadi suka tidak suka, Astronacci harus diakui sebagai cabang ilmu baru dan ini kemenangan investor atau trader Indonesia” jelas Gema.
Selain mendapatkan dua rekor MURI, Ilmu Astronacci juga akan mendapatkan review ‘HONOR’ dalam jurnal internasional yang telah diterbitkan di Scopus melalui Inderscience hanya dalam waktu 4,5 bulan sejak pengajuan disertasi, normalnya memakan waktu dua tahun hingga publikasi.
“Kiranya Ilmu Astronacci dapat menjadi berkah untuk seluruh masyarakat," ujar Gema Goeyardi.
Astronacci International sebagai perusahaan yang dibentuk berdasarkan Ilmu Astronacci tentu saja sudah membuktikan penggunaan Ilmu ini dalam melakukan perkiraan kapan market akan mengalami pergerakan.
Diharapkan dengan adanya penelitian ‘Metode Analisis Keuangan Berdasarkan Astrologi, Fibonacci dan Astronacci untuk Menentukan Tanggal Pembalikan Arah IHSG dan Harga Gold di masa Mendatang’ dan Ilmu Astronacci yang sudah ditemukan Gema Goeyardi akan terus membantu keilmuan di Indonesia, khususnya mereka yang ingin melanjutkan penelitian ini.
Mulai saat ini buat anda yang ingin membuat tesis atau skripsi tentang analisis teknikal dan analisis Astronacci dapat menggunakan disertasi dan jurnal Astronacci sebagai referensi.
artikel ini sudah tayang di KONTAN, dengan judul: Ilmu Astronacci alat analisis IHSG jadi disertasi, Gema Goeyardi raih dua rekor MURI