Kunjungi Vivere Group, Kemenperin Pastikan Penggunaan Aplikasi PeduliLindungi
Kunjungan ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan ketat dan implementasi Surat Edaran Menteri Perindustrian No 3 Tahun 2021
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANTEN - Plt. Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika, melakukan kunjungan kerja ke PT Gema Graha Sarana (GGS) atau Vivere Group di Tangerang, Banten pada Selasa (24/8/2021).
Kunjungan ini untuk memastikan penerapan protokol kesehatan ketat dan implementasi Surat Edaran Menteri Perindustrian No 3 Tahun 2021 tentang Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.
"Kalau operasional PT Gema Graha Sarana memang tidak full kapasitas, karena dalam kondisi PPKM dan pandemi ini memang ordernya agak menurun. PT GGS ini lebih fokus untuk memenuhi interior suatu bangunan, seperti kantor, publik dan hotel-hotel. GGS tetap survive dan berusaha jalan dan kami bersyukur tidak ada PHK," jelas Putu saat kunjungan.
Baca juga: Belajar dari Kasus AS, Legislator PKS Ingatkan Vaksinasi Wajib Dibarengi Prokes
Selain memantau penerapan protokol kesehatan, Putu juga mengecek penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk menjaga operasional perusahaan.
"Kalau protokol kesehatannya dari awal masuk pabrik sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Untuk implementasi Surat Edaran Menteri Perindustrian No 3 Tahun 2021 ini sudah cukup baik.
Kemudian penerapan 3T juga sangat bagus. Hampir seluruh karyawan di sini juga susah di vaksin. Selain itu, keluarga karyawan pun sudah ada yang ikut divaksin.
Baca juga: Pastikan Tak ada Klaster Penyebaran Covid-19, Kemenperin Pantau Operasional Industri Furnitur
Ini suatu langkah yang luar biasa dan perlu disadari keselamatan dan kesehatan pekerja itu kunci industri ini dapat berjalan untuk produksi," tuturnya.
Direktur Utama PT Gema Graha Sarana Dedy Rochimat, menyampaikan kunjungan dari Kementerian Perindustrian penting bagi perusahaan.
"Saya pikir ini akan menyemangati kita karena telah mendukung kita.
Di sini, siapapun harus divaksin. Mulai dari karyawan, mitra sampai keluarga karyawan. Kami susah 97 persen dari karyawan kantor sampai karyawan pabrik dan proyek susah divaksin. Hanya 3 persen yang belum karena mereka sudah lebih dulu terkena Covid, jadi harus nunggu dulu," ungkap Dedy.