Penjualan Naik, Produsen Nikel Berbalik Untung Rp 26,3 Miliar di Semester I 2021
Produsen nikel tersebut dapat berbalik mencetak keuntungan ditunjang oleh kenaikan volume penjualan dan kenaikan harga.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT PAM Mineral Tbk (NICL) mencatatkan laba sebesar Rp 26,3 miliar di semester I 2021, naik signifikan dibanding periode sama tahun lalu masih bukukan kerugian Rp 1,8 miliar.
Produsen nikel tersebut dapat berbalik mencetak keuntungan ditunjang oleh kenaikan volume penjualan dan kenaikan harga.
Corporate Secretary NICL Suhartono mengatakan, perusahaan meraih pendapatan sebesar Rp 148 miliar hingga pertengahan tahun ini.
Baca juga: Percepatan Vaksinasi, Menkes Ingatkan Pemda Tak Simpan Stok Vaksin Covid-19
"Sedangkan, pendapatan sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 188 miliar. Jika bandingkan kinerja semester I 2021 dengan tahun 2020, telah mencapai 79 persen dari penjualan tahun lalu," ujarnya melalui keterangan resmi, Rabu (25/8/2021).
Selanjutnya, dia mengaku optimis penjualan tahun 2021 ini akan lebih tinggi dibanding yang telah dicapai perusahaan tahun sebelumnya.
Di sisi lain posisi keuangan NICL juga masih solid, di mana pada sisi ekuitas mengalami kenaikan 25 persen dari sebelumnya sebesar Rp 106,7 miliar menjadi Rp 133,1 miliar.
"Hal ini disebabkan adanya lonjakan laba signifikan di semester I 2021," kata Suhartono.
Sementara, total aset perusahaan sebesar Rp 177 miliar per Juni 2021 lebih rendah dibanding posisi Desember 2020 senilai Rp 189,7 miliar atau mengalami penurunan sebesar 7 persen.
Namun, Suhartono menambahkan, penurunan aset tersebut dibarengi dengan berkurangnya utang perusahaan dari Rp 82,9 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp 43,9 miliar per Juni 2021 atau turun 47 persen.
“Dari sisi neraca, struktur permodalan perusahaan sangat solid dan didukung oleh pertumbuhan laba yang tinggi. Perusahaan yakin dapat terus bertumbuh di masa akan datang” pungkasnya.