Jaga Nilai Tukar Rupiah, Gubernur BI Waspadai Varian Delta dan Kebijakan The Fed
Bank Indonesia terus mewaspadai sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi ekonomi global di tahun ini dan juga tahun depan.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia terus mewaspadai sejumlah risiko yang dapat mempengaruhi ekonomi global di tahun ini dan juga tahun depan.
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, risiko yang dimaksudnya juga sangat mempengaruhi kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia, serta kondisi nilai tukar rupiah.
"Memang kami melihat pertumbuhan ekonomi global terus membaik. (Perkiraan pertumbuhan ekonomi) 5,8 persen tahun ini dan 4,3 persen tahun depan terutama didorong oleh di Amerika cukup kuat dan Tiongkok," jelas Perry saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (30/8/2021).
Baca juga: RI Harus Lakukan Transformasi Ekonomi Hijau Demi Hindari Middle Income Trap
“Saat ini kondisi pasar keuangan relatif stabil, ketidakpastian pasar keuangan juga sedikit menurun. Dan ada dua risiko yang selalu kami pantau di global,” sambungnya.
Perry mengungkapkan, risiko pertama adalah perkembangan Covid-19 varian delta.
Covid-19 varian tersebut telah melanda ke berbagai negara, dan terbukti sangat mempengaruhi fluktuasi ekonomi global.
Baca juga: Dorong Produktivitas Ekonomi Perempuan, Ini yang Dilakukan PGE
Sehingga, percepatan vaksinasi dan hadirnya sejumlah stimulus sangat diperlukan.
“Perkembanganan delta varian yang akhir akhir ini terjadi di berbagai negara, yang tentu saja mempengaruhi pola pertumbuhan ekonomi global. Tergantung pada percepatan vaksin dan stimulus,” papar Perry.
Kemudian yang kedua adalah, perubahan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat atau The Fed.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.