Kapasitas Produksi dan Kelangkaan Kontainer Jadi Kendala Ekspor Produk UMKM
Permintaan ekspor terhadap produk UMKM sangat tinggi di masa pandemi, namun kapasitas produksi hingga ketersediaan kontainer masih menjadi persoalan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menuturkan, permintaan ekspor terhadap produk UMKM sangat tinggi di masa pandemi.
Namun, kapasitas produksi hingga ketersediaan kontainer masih menjadi persoalan.
"Walaupun sebenarnya permintaan ekspor juga banyak seperti produk-produk furnitur, kopi, buah-buahan tropik dan macam-macam kuliner. Tetapi kita terkendala kontainer," kata Teten dalam keterangannya, Senin (30/8/2021).
Ia menegaskan kelangkaan kontainer masih menghantui permasalahan logistik saat ini, khususnya di perdagangan ekspor impor.
Jika pun bisa diusahakan, mesti ada tambahan biaya pengiriman yang cukup mahal.
"Saya sedang pelajari bagaimana di negara lain. Memang harus dihitung jika ada biaya tambahan kontainer seberapa besar kebutuhannya. Dan berapa kali lipat dari nilai subsidi nanti bisa diberikan kepada transaksi ekspornya," jelas Menteri Teten.
Baca juga: Biak Sukses Lakukan Ekspor Perdana Produk Tuna ke Singapura
Kemenkop UKM saat ini sedang membidik UMKM potensi ekspor, yang market demand-nya ada, tetapi supply chainnya masih berantakan.
Baca juga: Sawit Menyumbang Devisa Ekspor 13 Miliar Dolar AS di Masa Pandemi Covid-19
"Misalnya soal briket dari tempurung kelapa dan gula semut, saya baru tahu kalau permintaannya dari luar negeri itu besar dan di Indonesia bisa diekspansi lagi," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.