Insurtech Sunday Raih Pendanaan 45 Juta USD dari Tencent dan Investor Baru
Investor tersebut adalah SCB 10X, Vertex Growth dan Vertex Ventures Southeast Asia & India, Quona Capital, Aflac Ventures, dan Z Venture Capital.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sunday, perusahaan insurance technology (insurtech) di Asia Tenggara mendapatkan pendanaan Seri B, dipimpin Tencent bersama dengan dukungan sejumlah investor baru maupun yang telah bergabung saat ini.
Investor tersebut adalah SCB 10X, Vertex Growth dan Vertex Ventures Southeast Asia & India, Quona Capital, Aflac Ventures, dan Z Venture Capital.
Chief Executive Officer (CEO) Sunday, Cindy Kua, mengatakan, para investor menunjukkan minat untuk menanamkan modal bersama dengan KSK Ventures, dan putaran tersebut mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribed.
"Modal yang terkumpul akan digunakan untuk memperluas rangkaian produk ritel Sunday. Terdiri dari asuransi kesehatan, perlindungan untuk elektronik dan asuransi kendaraan bermotor melalui platform online untuk anggota asuransi kesehatan, klien, mitra korporasi, dan UMKM yang ada," ujarnya, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Aplikasi Mobile Crypto Pintu Raih Pendanaan Seri A+ Senilai Rp 500 Miliar
Menurut Cindy, kesadaran terhadap asuransi kesehatan akan terus meningkat, sehingga perusahaan yakin semakin banyak konsumen terbuka untuk berbelanja asuransi secara online.
Baca juga: Raih Pendanaan Seri A, Startup Dailybox Percepat Ekspansi Bisnis ke Seluruh Indonesia
"Kami berencana untuk memperluas arsitektur platform untuk menawarkan asuransi ritel kepada anggota dan mitra kesehatan kami. Lalu, sambil terus mengembangkan portofolio kami di Thailand dan Indonesia," katanya.
Baca juga: Raih Pendanaan Seri C, Startup Carro Naik Kelas ke Unicorn
Sementara itu, Chief Data Scientist Sunday Suradej Panich menambahkan, latar belakang perusahaan yakni didirikan di Bangkok, Thailand pada Agustus 2017.
"Sunday mengadopsi artificial intelligence atau machine learning untuk menghitung produk kesehatan kumpulan. Kemudian, sambil menerapkan platform administrasi SDM untuk klien korporatnya dan superapp bagi anggotanya untuk mengakses perawatan kesehatan tanpa uang tunai dan mengelola pertanggungan secara mandiri," pungkasnya.