Perumnas Dukung Program Satu Juta Rumah Lewat Percepatan Pembangunan Hunian Rusun TOD
Perumnas tengah menyiapkan alokasi modal kerja yang cukup besar melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perumnas tengah menyiapkan alokasi modal kerja yang cukup besar melalui dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang telah disalurkan oleh Pemerintah untuk percepatan pembangunan perumahan di Indonesia.
Dukungan Pemerintah ini adalah bentuk nyata dalam Program Sejuta Rumah yang diinisiasi oleh Perumnas melalui beberapa proyek strategis.
Baca juga: Perumnas Genjot Proyek TOD Setelah Lunasi Pembayaran MTN Jatuh Tempo
Sebagai salah satu realisasi langkah strategis yang dilakukan Perumnas adalah dengan pelaksanaan penandatanganan penyelesaian hunian Program Sejuta Rumah di tiga lokasi Hunian TOD Perum Perumnas, yaitu Samesta Mahata Serpong di Stasiun Rawa Buntu Tangerang Selatan, Samesta Mahata Margonda di Stasiun Pondok Cina Depok, dan Samesta Mahata Tanjung Barat di Stasiun Tanjung Barat Jakarta.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiryoatmodjo turut hadir dalam pelaksanaan penandatanganan tersebut serta Jajaran Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero) sebagai kontraktor pada pembangunan Hunian TOD Perum Perumnas.
Baca juga: Backlog Perumahan Terjadi di Generasi Milenial, Begini Strategi Perumnas Penuhi Kebutuhan Mereka
“Dukungan dari pemerintah kepada Perumnas sangat membantu untuk meningkatkan pencapaian korporasi dalam program pemenuhan perumahan untuk masyarakat dengan strategi yang tepat, serta transformasi dan peran Perumnas dalam ekosistem perumahan sehingga tujuan investasi melalui dana PEN dapat tercapai,” tutur Budi di sela acara penandatangan di Jakarta.
Budi menjelaskan, hunian dengan konsep TOD akan menjadi katalis yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Animo masyarakat sangat tinggi pada hunian terintegrasi transportasi KRL Jabodetabek yang dibangun oleh Perumnas. Hal ini karena letak dan konsepnya didukung dengan captive market yang cocok untuk milenial dan konsumen perumahan dengan mobilitas yang tinggi.
Baca juga: Tapera, BTN dan Perumnas Tawarkan 3 Skema Kredit Pemilikan Rumah
“Inovasi seperti inilah yang kami suguhkan kepada masyarakat melalui hunian TOD Perumnas, bahwa saat ini kepemilikan hunian dengan konsep seperti ini akan mengubah paradigma pembangunan yang tidak lagi berorientasi pada kendaraan pribadi khususnya mobil melainkan lebih berorientasi pada penggunaan transportasi masal dan pejalan kaki untuk menunjang kebutuhan mobilitasnya,” jelas Budi.
Tentunya dengan tipe luasan hunian yang beragam serta fasilitas lengkap yang dapat menunjang kebutuhan keseharian konsumen TOD.
Jumlah unit yang akan dibangun Perumnas di Samesta Mahata Serpong sebanyak 743 unit, Samesta Mahata Tanjung Barat sebanyak 1.216 unit dan Samesta Mahata Margonda sebanyak 940 unit dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan topping off.
Konsep hunian terintegrasi transportasi masal dari Perumnas ini tidak hanya diimplementasikan pada tipe hunian rumah susun, tetapi juga pada tipe hunian rumah tapak yang terdapat pada lokasi Samesta Parayasa Bogor dan kawasan Nusa Dua Bekala Medan.
“Misi kami adalah menyediakan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Karena itu Perumnas menyediakan slot hingga 20 persen unit hunian subsidi di setiap proyek Perumnas, sebagai bentuk penugasan Perumnas dan misi kami dalam menyukseskan program pemerintah bagi MBR,” ujar Budi.
Perumnas menghadirkan gebrakan langkah strategis ini sebagai komitmen perusahaan untuk menjalankan amanah dari Pemerintah dalam menyediakan hunian masyarakat Indonesia, khususnya pada program satu juta rumah.
"Pengalaman 47 tahun pengalaman di bisnis properti membuat Perumnas tampil ssbagai developer handal dan terpercaya dengan terobosan inovasi terbaru yang dihadirkan pada setiap produk yang ditawarkan. Hal ini akan menjadi pijakan Perumnas untuk menghadirkan hunian yang affordable di berbagai kota di Indonesia dengan kualitas yang dapat diandalkan," tutup Budi.